Mahasiswa Tolak Komersialisasi Pendidikan
MALANG-KAV.10 Sejumlah kalangan mahasiswa UB menyatakan siap turun dalam aksi pada tanggal 2 Mei menolak komersialisasi pendidikan. Dalam acara Mimbar Aspirasi Mahasiswa Brawijaya yang digelar EM (28/4), aspirasi dan tuntutan para mahasiswa dikemas untuk disuarakan pada aksi tersebut. Aksi ini diharapkan mampu menyadarkan kepekaan birokrat dalam mengelola sistem akademik kampus. Salah satu isu yang diangkat yakni soal penunjukan UB oleh Menristekdikti sebagai salah satu kampus yang harus menyandang PTN-BH (Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum).
Menteri Kebijakan Kampus EM UB, Lambang Aji Pribadi menyatakan bahwa awalnya kampus-lah yang mengajukan diri sebagai PTN-BH, namun sekarang kampus yang ditunjuk oleh Menristekdikti, dimana UB adalah salah satu yang ditunjuk. Ia menambahkan, sejauh ini UB sudah bersiap menuju PTN-BH mengingat kampus-kampus lain juga sudah banyak yang menjadi PTN-BH.
“Kawan-kawan Aliansi Mahasiswa Brawijaya menolak adanya PTN-BH di UB,” tegas Aji terkait sikapnya terhadap isu tersebut.
Senada dengan sikap tersebut, Agil yang merupakan kordinator Komite Pendidikan UB menyatakan bahwa ia dan timnya juga satu suara menolak PTN-BH. “Takutnya indikasi adanya PTN-BH adalah naiknya UKT. UKT harus tetap, jangan sampai naik,” imbuhnya.
Iit, salah satu peserta acara ini mengungkapkan jika UB menjadi PTN-BH, UB akan memiliki otonomi dan bisa mendirikan badan-badan usaha. “Jika badan usaha tersebut sukses dan berkembang, memang UKT mahasiswa akan rendah. Tapi kita juga tidak tahu perkembangan badan usaha di UB,” ungkap mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan angkatan 2013 ini.
“Permasalahan lain adalah terkait pembukaan dan penutupan Prodi. Dengan PTN-BH, UB akan memiliki otonomi untuk membuka dan menutup Prodi,” tambah Iit. Menurutnya, hal ini akan menjadi polemik sebab bisa saja Prodi yang sepi peminat tiba-tiba ditutup dan imbasnya akan dirasakan mahasiswa semester tua.
Dalam acara yang berlangsung di Gazebo UB ini didapatkan lima tuntutan pokok yang akan disuarakan pada aksi 2 Mei, yakni PTN-BH, UKT Semester 9, parkir UB, legalitas Vokasi & UB Kediri, serta jaket angkatan 2015-2016 dan kaos angkatan 2016. Poin-poin tuntutan tersebut kemudian akan ditampung dan dilampirkan beserta poin pembahasannya untuk ditandatangani oleh rektorat dan dijadikan bahan evaluasi kemahasiswaan. Tak hanya tuntutan diatas, dalam forum ini mahasiswa juga bebas menyuarakan aspirasi mereka seputar permasalahan fakultas serta UKM. (odp/atw/nur)