ISSC FISIP : Lelaki pun juga butuh berhijab
MALANG-KAV.10 Jumat (20/9) gedung Inkubator Bisnis lantai 4 Universitas Brawijaya Malang (UB) dipenuhi oleh wanita dari berbagai kalangan. Para wanita tersebut berkumpul untuk meramaikan sebuah acara seminar yang bertajuk “Muslimah aja, apa Muslimah Banget?”. Walaupun seminar tersebut bertema tentang kemuslimahan, namun tak hanya wanita berhijab saja yang turut datang meramaikan acara tersebut.
Bayu Diktiarsa selaku ketua pelaksana menuturkan bahwa seminar tersebut diadakan untuk memperingati bulan Muharam dan dikhususkan untuk muslimah. “ Acara ini memang khusus muslimah. Tapi semua wanita boleh ikut. Walaupun tanpa memakai jilbab atau hijab sekalipun,” ujar mahasiswa Fakultas sosial dan Ilmu Politik (FISIP) tersebut.
Hanum selaku panitia divisi acara menuturkan bahwa acara tersebut bertujuan untuk membahas tata cara pemakaian hijab syar’i dan bagaimana adab pergaulan bagi muslimah.“ Nanti juga akan datang Peggy Melati Sukma yang akan menceritakan bagaimana pengalamannya saat pertama berhijab. Selain itu, juga akan ada tutorial pemakaian hijab syar’i,” tambah mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi tersebut.
Acara yang diselenggarakan Oleh Islamic Social Science Comunity (ISSC) FISIP tersebut juga mengundang seorang pendakwah terkemuka, yaitu Ustad Felix Siauw. Hanum menuturkan bahwa ustad sekaligus penulis buku tersebut akan mengupas tuntas mengenai tata cara dan dasar hukum pemakaian hijab secara benar. “ Saat ini sering sekali terjadi salah kaprah mengenai makna hijab. Kita ingin meluruskan saja pandangan tetang hijab. Ketika orang berhijab itu biasanya hanya ingin diperhatikan orang lain. Padahal hijab itu sebenarnya memiliki arti pembatas,” tambah mahasiswi angkatan 2012 tersebut.
Bayu juga menambahkan bahwa hijab tersebut sebenarnya bukan hanya untuk wanita saja, lelaki pun juga perlu untuk berhijab. “ Hijab itu sebenarnya manahan diri. Tidak hanya wanita saja yang butuh berhijab. Lelaki pun perlu berhijab, seperti menjaga pandangan. Sayang sekali bagi teman-teman yang memilih untuk tidak berhijab dengan alasan menghijabkan hati terlebih dahulu. Hijab itu hal yang berbeda dengan kebaikan hati. Jadi jika ada orang jahat tapi berhijab jangan salahkan hijabnya,” tambah mahasiswa jurusan komunikasi tersebut. (ang/cha)