Impala Jelajah Gua dan Karst Nusantara

0

Foto. Pelepasan 7 anggota Impala sebelum berangkat ekspedisi (foto oleh Aulia Nabila)

Foto. Pelepasan <span style=
Shoulder Strength Training: The Fantastic 4 for Delts viagra reviews fitness, aerobics, weight training and fitness. 7 anggota Impala sebelum berangkat ekspedisi (foto oleh Aulia Nabila)” width=”300″ height=”224″ class=”size-medium wp-image-3476″ /> Foto. Pelepasan 7 anggota Impala sebelum berangkat ekspedisi
(foto oleh Aulia Nabila)

MALANG-KAV.10 Ikatan Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Brawijaya (Impala UB) melakukan penelitian gua dan karst di Pulau Seram Maluku. Pagi tadi (20/9) bertempat di lapangan Rektorat, pelepasan tujuh anggota ekspedisi Impala dihadiri oleh Pembantu Rektor tiga (PR III) beserta jajarannya dan perwakilan dari orang tua wali.

Dipilih Pulau Seram Maluku sebagai tempat penelitian gua dan karst karena dianggapnya sebagai tempat potensial yang perlu dikembangkan terutama dalam potensi gua dan karst nusantara. “Penelitian dibidang gua dan karst karena menurut kami menyimpan keunikan dan belum banyak orang tau tentang potensi yang disimpan didalamnya,” jelas Rauzan Fikri selaku Ketua Pelaksana.

Tujuh orang yang terpilih akan melakukan ekspedisi selama satu bulan penuh di kawasan gua dan karst di Pulau Seram Maluku. Rencananya tujuh mahasiswa ini akan mulai melakuka pengekspedisian mulai tanggal (21/9). Dalam ekspedisinya, mereka tak hanya melakukan tugas pokoknya yakni penelitian gua dan karst, namun penelitian seperti pemetaan dan identifikasi fauna juga menjadi salah satu agenda didalamnya. Hal ini mendapat tanggapan positif dari Ainurrasyid selaku PR III. “Saya sangat mendukung dan memberikan apresiasi adanya ekspedisi ini, agar mereka bisa mengembangkan potensi diri tidak hanya di dalam kampus,” tutur Ainurrasyid ketika ditanyai seusai memberikan sambutan.

Sebelumnya Impala juga melakukan penelitian potensi karst di wilayah Malang Selatan dan beberapa penelitian lainnya di wilayah nusantara. Pecinta alam yang sudah berumur 37 tahun ini, juga pernah melakukan ekspedisi Brawijaya di Irian jaya, Trenggalek dan Sulawesi. Hasil ekspedisi akan diserahkan kepada pemerintah daerah dan pengelolah taman nasional sebagai kajian gua dan karst nusantara. Ekspedisi ini merupakan rangkaian ekspedisi jangka panjang yang akan berlangsung selama lima tahun kedepan. (CHA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.