Dee Lestari: Novel Yang Tertunda Adalah Utang

0

Dee Lestari (kanan) saat berbicara di Unjuk Bincang How to be A Writer

Dee Lestari (kanan) saat berbicara di Unjuk Bincang How to be A Writer
Dee Lestari (kanan) saat berbicara di Unjuk Bincang How to be A Writer

MALANG-KAV.10 Prinsip menulis adalah berbagi. Tidak ada jalan ajaib agar bisa menjadi penulis. Inspirasi juga tidak harus berasal dari satu orang, namun bisa dari semua orang.

Demikian ucapan Dee Lestari saat mengisi Unjuk Bincang How to be A Writer? dalam rangka puncak acara Festival Buku Saya Suka Baca di Samantha Krida, Selasa (28/4).

Berlatar belakang sebagai anak yang suka membaca sains popular dan percintaan, Dee mencampurkan keduanya dalam novel Supernova seri pertama: Ksatria Putri dan Bintang Jatuh. Meski dirinya seorang penulis besar, hambatan dalam menyelesaikan novel ini juga pernah dihadapinya.

Dalam suasana tanya jawab yang terlihat searah, Dee menceritakan pengalamannya dalam menulis yang pernah menemui hambatan. Sekali waktu dia kehilangan ide yang membuatnya berhenti sementara mengarang. Bahkan dia harus menungggu sebelas tahun lamanya agar bisa melanjutkan karangannya.

Baginya, novel yang tertunda ini adalah utang kepada dirinya sendiri. Inilah yang membuatnya tergerak melanjutkan kembali novel ini. “Intinya, menjadi penulis dimulai dari hal terkecil. Contohnya seperti menulis diari atau hal apapun yang menarik bagi kamu. Tidak usah memiliki target yang muluk-muluk,” ungkap Dee.

Mengarang tak pernah lepas dengan gaya tulisan. Intensitas menulis bisa membantu penulis untuk menemukan gaya tulisan. Cara ini lebih menguntungkan daripada membaca terus menerus karangan orang lain. Ini bisa mempengaruhi gaya tulisan menjadi mirip dengan pengarang tersebut. (mel/eff)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.