Post Card, Jadi Tema Pameran Seni Rupa FIB
MALANG.KAV-10 Bertempat di Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Brawijaya (UB), Himpunan Mahasiswa Seni Rupa menyelenggarakan sebuah pameran seni rupa. Acara ini tampil beda dengan acara lain yang selalu bertema musik, karena memamerkan karya seni rupa berupa post card. Acara ini dilaksanakan mulai tanggal 12-15 Desember 2013.
Dalam pameran ini, setiap pembuat karya diharuskan membuat lima gambar dengan alur tema yang sama. “Satu orang lima karya dan harus bersangkutan dengan tema mereka,” ujar Jimy, salah seorang panitia pameran.
Untuk masalah tema, panitia membebaskan peserta memilih tema gambar yang akan mereka terapkan. “Oo.. nggak ada, tema cuma bersangkutan antar gambar. Satu tema cuma lima karya. Tema bebas nggak dikaitkan,” tambah Jimy.
Karya yang dibuat menggunakan media kertas karton, serta figura yang telah ditentukan oleh panitia. “Ya kalo kertas sama figura itu ditentukan, “ kata Jimy.
Pada karya post card ini, para peserta menggunakan alat lukis berupa pensil, ballpoint, cat minyak, cat air, cat acrylic, pensil warna, dan crayon. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil karya secara langsung serta keterangan di bawah karya yang dipajang.
Panitia mengusung tema post card karena tema ini baru di Malang. “Karena pertama kali post card itu di Surabaya itu pun udah sekitar tahun 2000-an, di Malang itu kedua setelah Surabaya, jadi kami mengambil tema post card ini.” Kata Jimy.
Karya yang ditampilkan pada pameran adalah karya anak-anak seni rupa FIB. Meskipun demikian, rencana awal panitia adalah memasukkan karya dari fakultas lain akan tetapi karena waktu yang singkat sehingga karya yang dipamerkan hanya karya anak seni rupa FIB saja. “Malahan yang dipengenin seni rupa itu, yang diluar diutamain (Fakultas luar FIB), bukan yang dalam,” tambah Jimy.
Rencana awal acara dilaksanakan pada bulan November. Akan tetapi, karena mahasiswa Seni Rupa banyak kesibukan, penyelenggaraan acara diundur. “Kalo perencanaan acara sih bulan November, tetapi anak-anak itu ada kegiatan kampus sama luar, makanya itu mau ngadain acara terhalang kegiatan” kata Jimy.
Ketika acara dibuka pada hari Kamis sore hingga Jumat, pengunjung banyak yang datang. Tetapi pada hari Sabtu dan Minggu pengunjung sepi, dikarenakan di FIB sendiri tidak ada kegiatan perkuliahan. Hal ini dikarenakan, mayoritas pengunjung pameran adalah mereka yang baru selesai melangsungkan perkuliahan. “Kenapa acara ini dibuka sore hari, karena kan kalo pagi sama siang ada kuliah, jadi dibuka hari Kamis sore,“ ujar Jimy.
Namun, ada beberapa keluhan pengunjung, salah satunya adalah seperti yang diungkapkan oleh Bayu, mahasisswa Jurusan Teknik Sipil UB yang mengetahui acara ini dari mading pameran. “Acaranya sih bagus, lighting-nya udah lumayan. Cuman, lebih bagus lagi kalo misalnya suasana agak diredupin, terus lampu kuningnya menyorot di pajangannya gitu. Terus, ini kok media gambarnya juga kekecilan, kenapa gak sekalian digedein aja biar keliatan , kalo gini kan susah,” ujarnya. (hbs/arp)