Musabab Sekjen Kota Usul KLB PPMI
Malang-Kav.10 – Sekjen beberapa kota jengah melihat Dedy Nur Cahyo, Sekjen Nasional hasil Kongres Mataram. Setahun menjabat, roda organisasi lumpuh tak bergerak.
Tak ayal dalam beberapa forum sekjen kota, usulan Kongres Luar Biasa (KLB) gencar dibicarakan. Usulan ini mulai tercium pertama kali pada forum Sekjen di Malang, Agustus tahun lalu. Forum saat itu menilai Dedy vakum menjalankan PPMI. Pasal 63 ART pun menjeratnya.
Forum Malang ini bertepatan pula dengan tanggal Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang urung terlaksana di Makassar. Ini salah satu kesalahan Dedy yang semestinya melaksanakan Mukernas tiga bulan sesudah Kongres Mataram. ”Persiapan panitia mencapai 80 persen saat itu, tetapi mengapa tidak ada kelanjutannya dari Sekjen Nasional,” ungkap Irwan Sakrir, Sekjen kota Makassar.
Forum menghasilkan beberapa poin, diantaranya pembentukan Steering Comitee untuk mengawal jalannya organisasi di tengah vakumnya pengurusan nasional. SC ini berisi sekjen beberapa kota dan Dewan Etik Nasional (DEN). Disini juga forum merekomendasikan Kongler Luar Biasa (KLB).
Rekomendasi ini mendapat hasil positif sebulan kemudian. Forum Sekjen di Yogyakarta menunjuk Surabaya sebagai tuan rumah penyelenggara. Namun, KLB gagal karena masalah di dalam kepanitiaan. SC gagal berkomunikasi. Bagai hantu, beberapa koordinator SC tak berkontribusi banyak dalam proses penyelenggaraan.
Dua forum yang terlaksana ini tak berdampak banyak bagi roda kerja organsisasi yang vakum. PPMI masih saja diam terhadap permasalahan beberapa LPM. Dorongan penyelamatan itu pun semakin mencuat dari beberapa Sekjen Kota.
Forum ketiga akhirnya diselenggarakan di Pekalongan, 19-21 Februari silam. Forum dihadiri empat Sekjen Kota dan Dua Dewan Kota : Pekalongan, Semarang, Malang, Jember, Yogyakarta dan Surabaya.
Forum bahkan memberi usul perubahan struktur organisasi dan pengurus yang terpilih pada kongres Mataram. KLB yang diusulkan sebelumnya itu pun di depan mata. Forum memilih Malang sebagai tuan rumah. Enam presidium dibentuk untuk mengawal PPMI sampai KLB lalu menerbitkan Deklarasi Pekalongan.
Pada akhirnya, KLB terlaksana selama tiga hari di Kota Malang. Selain memberhentikan Dedy dari jabatannya, kongres yang dihadiri beberapa Kota dan Dewan Kota ini menyepakati penambahan koordinator wilayah dalam struktur organisasi. Usulan ini merupakan hasil kesepakatan forum terakhir di Pekalongan.
Abdus Somad dari DK Yogyakarta terpilih secara aklamasi sebagai Sekjen baru menggantikan Dedy. Dua pesaingnya memilih mengundurkan diri dari bursa pencalonan. Aklamasi Somad tak lepas dari konsolidasi beberapa sekjen kota dan dewan kota yang hadir pada KLB. (eff)