Riuh Kirab Budaya, Tiga Akses Jalan Macet
KAV.10–MALANG.Ratusan warga memadati pinggir jalan Gajayana untuk melihat bersih desa di Kelurahan Dinoyo Malang (21/9).Tahun ini tema yang diangkat Kirab Budaya dan Pembangunan.Bersih desa ini merupakan agenda rutin setahun sekali yang diadakan oleh kelurahan Dinoyo, “Ini acaranya bersih desa, mungkin sekaligus pawai budaya,” ujar Rio Tunggal yang mengaku salah satu warga asli Dinoyo.Namun tidak hanya warga Dinoyo saja yang tertarik melihat bersih desa ini.
Ditengah keramaian terdapat dua gadis dari Jerman yang ikut menyaksikan bersih desa di Kelurahan Dinoyo. Lea Boubach dan Shera kebetulan sedang berlibur dan ikut menyaksikan bersih desa. “It’s really colourfull. We can’t see this ussually but we should see it more, (Sungguh beragam. Hari-hari biasa kita tidak bisa menyaksikan ini, seharusnya bisa lebih sering, red.)” ungkap Lea.
Bersih desa Kelurahan Dinoyo ini dimeriahkan dengan atraksi Reog Ponorogo, Bantengan, arak-arakan hasil bumi, drumband, hingga peragaan aneka kostum festival. Pada barisan akhir bersih desa terdapat peragaan dari lakon-lakon dalam cerita Mahabarata. Tampak sebagian lakon tampil dengan menunggang kuda bak kesatria.
Peserta bersih desa mengawali rute dari daerah Watu Gong menuju Jalan Gajayana hingga memasuki pertigaan Swalayan Sardo kemudian keluar melewati Jalan Dinoyo. Ditengah kebahagiaan warga Dinoyo yang melakukan bersih desa dengan kirab budaya, beberapa akses jalan ditutup sementara.Halini mengakibatkan kemacetan di tiga jalan, antara lain di Jalan Veteran, Jalan Soekarno-Hatta, dan Jalan Dinoyo.
Keruwetan sempat terjadi di depan Rumah Sakit Islam Unisma, sebab peserta bersih desa yang melakukan kirab harus berhadapan dengan berjubelnya kendaraan bermotor. Kemacetan di Jalan Dinoyo bahkan terjadi sampai Terminal Landungsari.Kemacetan yang terjadi karena digelarnya kegiatan kebudayaan warga ini nantinya bisa ditinjau ulang sebagai bahan evaluasi, agar kegiatan warga dan kepentingan pengguna jalan dapat berjalan selaras. (ain)