Coaching Film Lewat Kellner’s Film Festival

Lebay-lah dalam membuat film animasi. Itulah yang disampaikan Astu Prasidya Directur PT Digital Global Maximenia kepada peserta coaching film Kellner’s Film Festival. “Kita harus lebay, sebab karakter dalam film animasi harus kuat agar film tetap menarik,” ujar Astu. Bahkan dalam membuat film animasi jika perlu dipikirkan eksistensinya 10 hingga 20 tahun kedepan, “Misalnya kita lihat Tom and Jerry, sampai sekarang masih terus kita lihat,” jelas Astu.

Kellner’s Film Festival merupakan even yang diadakan Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poitik dalam rangka ulang tahun Jurusan yang ke-10. Kellner’s Film Festival diadakan dua hari mulai Senin (23/9) hingga Selasa (24/9). Hari pertama diisi dengan coaching film dari dua narasumber yakni Astu Prasidya dan Anggun Wicaksono.

Gambon, panggilan akrab Anggun Wicaksono berbagi pengalamannya menggarap film dokumenter, 100 Hari Keliling Indonesia yang tayang di Kompas TV. Sedangkan Astu Prasidya dalam coaching film berbagi pengalamannya dalam dunia film fiksi, dan film animasi. Astu sempat memutar film karyanya antara lain Positif + dan dua film animasi, Songgo-Rubuh serta Kaku Rock You.

Widya Pujarama, Ketua pelaksana Kellner’s Film Festival menyatakan, “Pemilihan nama Kellner merupakan bentuk apresiasi kami atas usaha Douglas Kellner,” jelas Widya. Kellner diambil dari nama penggiat produksi videografi yakni Douglas Kellner. Douglas Kellner begitu memperhatikan sisi sosial dan hiburan dari sebuah film.

Widya menambahkan tujuan dari penyelenggaraan festival film ini adalah untuk memberi apresiasi karya dari orang-orang di sekitar kita. “Bagi kami semangat mereka dalam membuat karya merupakan hal penting dan itu perlu diapresiasi,” tutur dosen Ilmu Komunikasi UB ini. Kellner’s Festival Film hari kedua diisi seminar fotografi dan directing film sekaligus mengumumkan pemenang dari peserta yang telah pembuat dan mengirimkan filmnya dengan kategori fiksi, dokumenter, layanan masyarakat, dan video cover. (ain/)