Pertama kali CBT, UB Pastikan Tes Berjalan Lancar

0
1464680836753
Gedung FK UB menjadi tempat pelaksanaan ujian CBT SBMPTN 2016 serentak pertama kali (31/5).

MALANG-KAV.10 Ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Tahun 2016 digelar serentak pada Selasa (31/5/2016). UB menjadi salah satu Panitia lokal (panlok) 55 wilayah Malang yang menggelar tes SBMPTN berbasis komputer atau Computer Basic Test (CBT). Gedung Fakultas Kedokteran (FK) menjadi tempat bagi 160 peserta ujian yang terbagi dalam dua sesi, Saintek dan Soshum. Anang Sudjoko, Humas SBMPTN UB menuturkan tahun ini di UB belum ada peserta disabilitas yang mendaftarkan diri di ujian CBT.

 

Mengingat baru pertama kali dilaksanankan, panitia SBMPTN CBT berupaya maksimal dalam hal teknis seperti server dan listrik. “Kalo dari sisi keamanan seperti power supply atau listrik kita tidak menggunakan PLN. Penyelnggaraan CBT ini kita mengguanakan genset dengan kapasitas 1500 lebih untuk men-supply, sedang PLN hanya sebagai cadangan. Maslah server, kita sediakan server lokal untuk mnengantisipasi terjadinya problem online,” ungkap Anang.

 

Panitia sudah yakin dengan persiapan komputer terkait spesifikasi rakitan. Ruangan dikondisikan untuk tingkat kenyamanan dan keamanan. Selain itu tempat duduk dan posisi antar peserta diatur agar mencegah terjadinya kerjasama antar peserta. “Untuk efektifitasnya kita akan evaluasi di akhir, untuk teknologi yang kita persiapkan Insyaallah sudah bisa mencapai target untuk masalah paper less dan masalah validitas,” tambahnya.

 

Masalah kecurangan menjadi fokus dari panitia. Kamera pengawas dipasang untuk membantu terlaksananya tes yang jujur. Pengawas mengantisipasi barang-barang yang memungkinkan menjadi wadah kecurangan seprti bolpoin, jam tangan, kacamata, dan setiap peserta keluar ruangan juga diawasi. Selain itu setiap sepuluh peserta di jaga oleh satu pengawas.

 

Beberapa peserta SBMPTN CBT merasa sudah siap dan mengetahui mekanisme SBMPTN CBT. “Di SMA sudah berulang-ulang, mulai Try Out dan UN juga CBT. Jadi saya sudah siap,” ungkap Robi Surya, peserta SBMPTN CBT dari SMKN 1 Singosari. Selain itu SBMPTN CBT dipilih karena dinilai lebih mudah dan simpel. “Kalo CBT tidak perlu mengarsir karena lama dan kalau tidak bersih juga bahaya,” ungkap Nava, Peserta dari SMKN 1 Ngawi. (jon/ain)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.