The True Power Of Water
oleh: Ika Kurniawati*
Judul Buku :The True Power Of Water
Judul Asli : Mizu No Maryoku-Kokoro To Karada No Uoutaa Hiiringu
Penulis : Dr.Masaru Emoto
Penerjemah : Azam Translator
Penerbit : MQS Publishing
Tahun Terbit : 2006
Halaman : 212 Halaman
Dalam sebuah buku berjudul ”The Day That Lightning Chased the Housewife: And Other Mysteries of Science” David Savold menuliskan sebuah pertanyaan: “Apakah ada kristal-kristal salju yang identik?” Pertanyaan inilah yang begitu membuat Dr.Masaru Emoto penasaran. Buku tersebut menyimpulkan bahwa selama lebih dari jutaan tahun belum pernah ditemukan adanya dua Kristal salju yang identik.Hal inilah yang menjadi batu loncatan untuk penelitian Dr.Masaru Emoto tentang kekuatan sejati air.
Tahun 1994 merupakan awal dari perjalanan Dr.Masaru dalam mengungkap misteri tentang kekuatan sejati air.Sebelumnya, beliau bekerja di sebuah perusahaan perdagangan.Pada suatu hari, beliau mengajak rekannya, Kazuya Ishibashi, seorang peneliti yang telah belajar tentang sains terapan pada program doktoral di Universitas Kumamoto untuk melakukan observasi terhadap gambar kristal es.
Dua bulan sejak awal penelitiannya, Dr.Masaru berhasil mendapatkan gambar kristal es dengan media empat puluh buah cawan petri berisi air yang dibekukan dalam freezer dengan suhu -25oC.Akan tetapi, tidak semua cawan-cawan tersebut berhasil membentuk kristal es.
Setelah berhasil mengambil gambar kristal es pada penelitian pertama, Dr.Masaru mencoba melakukan penelitian kembali melalui media yang berbeda yaitu air alami, air keran, dan air mineral. Beliau berkunjung ke beberapa kota di seluruh dunia hanya untuk mengambil sampel-sampel air di setiap kota yang di kunjungi. Hasilnya, air alami dan air mineral membentuk kristal sedangkan air keran tidak membentuk kristal.
Selama proses pengambilan sampel dan gambar beberapa jenis air, akhirnya Dr.Masaru membuat sebuah hipotesis : ”Air dapat menyusun kristal dalam bentuk yang berbeda-beda bergantung informasi yang diterimanya.”Untuk mengujinya, beliau memasukkan air ke dalam dua gelas.Satu gelas diberi label ”Terima Kasih”, sedangkan gelas lainnya diberi label”Kamu Bodoh” kemudian beliau membekukannya.
Hasilnya melebihi hipotesis yang beliau buat.Air dengan label “Terimakasih” membentuk kristal heksagonal yang indah, sedangkan air dengan label”Kamu bodoh” hanya membentuk pecahan-pecahan kristal sehingga membuktikan bahwa kualitas air dapat berubah bergantung informasi yang diperolehnya.Dengan kata lain, informasi yang kita berikan ke air akan mengubah kualitas air.Beliau melakukan penelitian lebih lanjut melalui media air yang diberi label kata-kata positif dengan kata-kata negatif sebagai lawan katanya.Air yang diberi label kata-kata positif membentuk kristal yang sangat indah meskipun menggunakan kata-kata dalam berbagai bahasa asing.
Dr.Masaru Emoto melakukan penelitian kembali dengan kata-kata positif tetapi melalui media nasi.Beliau melakukan penelitian dengan menggunakan tiga buah botol yang masing-masing diisi nasi.Botol pertama diberi kata ‘Terimakasih’ , botol kedua diberi kata ‘Kamu Bodoh’, dan botol ketiga tidak diberi kata apa-apa.Dan hasilnya, nasi pada botol pertama tetap bagus, nasi pada botol kedua agak bagus, dan nasi pada botol ketiga berubah menjadi hitam sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa lebih baik diejek daripada tidak dipedulikan.
Setelah bertahun-tahun melakukan penelitian, Dr.Masaru Emoto melakukan penelitian dengan media Hado. Hado merupakan pemanfaatan energi gelombang yang berasal dari suatu benda.Ketika gelombang pada berbagai tempat di tubuh terganggu maka tubuh juga terganggu.Beliau memberi contoh dalam menolong orang sakit, terlebih dahulu beliau memeriksa Hado orang tersebut dengan menggunakan alat pengukur Hado.Kemudian, beliau memberi air Hado yang berguna untuk menahan gelombang Hado yang tidak diinginkan oleh tubuh manusia dan hasilnya, beliau berhasil memeriksa ribuan Hado orang dan menyembuhkannya.Dikisahkan dalam buku ini, bahwa beliau berhasil menyembuhkan seorang wanita yang terkena cacat mental akibat timah hitam dengan memeriksa Hado-nya.
Dalam buku ini beliau melanjutkan penelitian tentang Hado. Setelah melakukan penelitian, beliau membuat hipotesis : ”Musik dapat merubah Hado seseorang.” Tubuh manusia terdiri dari 70% air sehingga bisa dikatakan bahwa manusia memiliki kesamaan sifat dengan air. Sebagai contoh, tubuh manusia akan merasa tenang dan bahagia apabila mendengar musik-musik yang merdu sehingga akan merubah Hado seseorang menjadi lebih baik.
Setelah menyelesaikan buku ini, dapat ditariklah sebuah kesimpulan, yang tentunya terlalu subjektif. Sungguh Allah telah menunjukkan kekuasaan-Nya yang Maha Dahsyat. Hasil penelitian Dr.Masaru Emoto membawa hikmah yang mendalam bagi kita semua tentang hakikat air dan kekuatan yang terkandung di dalamnya. Air ternyata bisa merespons perlakuan yang diberikan kepadanya, baik berupa kata-kata, tulisan atau gambar, serta suara.Akhirnya terbukti bahwa bentuk sempurna air adalah heksagonal dengan berbagai hiasan kristal yang membentuknya. Oleh karena itu, kita seharusnya menghargai, mencintai, dan berterima kasih akan adanya air.Kita juga selayaknya menerima gerakan gelombangnya dengan sikap yang positif.Jika air berubah maka kita juga akan berubah karena kita adalah air.
Kelebihan buku ini ada beberapa, yang paling menonjol adalah buku ini menjelaskan secara detail tentang kekuatan sejati air, selain itu terdapat banyak gambar yang memperkuat kekuatan tulisan. Buku ini juga menggunakan bahasa yang sederhana sehingga dapat dimengerti untuk semua kalangan, baik orang awam ataupun seseorang yang memang sudah pernah mempelajari tentang molekul air.
*Mahasiswa Filkom 2014 sekaligus Anggota UAPKM UB 2014.