Dekan FMIPA : Tak Perlu Banyak Maba Kalau Tak Proposional
MALANG – KAV.10 Sekitar 539 mahasiswa baru (Maba) mengikuti kegiatan PK2MABA di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Rabu (03/09). Jumlah ini berkurang dari kuota tahun sebelumnya, yakni sekitar 650-700 Maba. Hal ini sebagai upaya efisiensi perkuliahan di FMIPA.
“Jika jumlah mahasiswa sedikit, tentu dosen tidak perlu mengajar terlalu lama. Dengan begitu, waktu kosong yang ada bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lain, seperti penelitian,” ujar Marjono, Dekan FMIPA.
Kegiatan perkuliahan di FMIPA sangat bergantung dengan fasilitas yang ada. Marjono mengungkapkan, dana untuk penyediaan fasilitas tersebut mayoritas dari mahasiswa. Kedepannya, pihak FMIPA akan bekerja sama dengan instansi lain agar pendanaan tak hanya bergantung dari para mahasiswa saja.
Walau begitu, Marjono tak ingin memaksakan penambahan kuota Maba . Dia menilai hal tersebut tak serta merta bisa dilakukan jika fasilitas dan tenaga dosen belum siap menampung banyak mahasiswa. “Idealnya, Maba FMIPA berkisar antara 650-700, kalau seribu tidak mungkin,” ungkapnya.
Mengenai penerapan portofolio untuk menentukan biaya pendidikan tahun depan, dia menilai hal tersebut juga memiliki kekurangan. Jumlah biaya pendidikan yang harus dibayar berdasarkan pengeluaran keluarga belum bisa menjadi acuan. “Kalau orang tuanya memiliki utang banyak, walau kaya, pasti keberatan juga,” katanya.
Selain itu, pihak panitia PK2MABA FMIPA juga menerapkan efisiensi pada pelaksanaan Ordik dan Ormawa. Awalnya, jumlah panitia sebanyak 113, tetapi dipotong menjadi 60 mahasiswa. Jumlah ini juga dinilai cukup untuk mengakomordir seluruh Maba FMIPA yang mengikuti PK2MABA. “Semakin banyak mahasiswa jadi panitia lalu membentuk pagar di jalan tentu membuat para Maba nanti bertanya-tanya ,” tambah Marjono.
Zainur Rahman, Presiden BEM FMIPA mengatakan bahwa PK2MABA FMIPA sekarang mengusung tema harmonisasi untuk menghilangkan sekat antara dosen dan mahasiswa. Namun, kepanitiaan ini sempat berubah sebulan lalu akibat pengurangan jumlah panitia dan masuknya dosen dalam kepanitiaan. “Sistemnya sudah bagus, namun tahun depan alangkah lebih baik jika pihak dosen mengabari kami jauh-jauh hari terkait kolaborasi ini,” ungkapnya. (fhp/eff )