Untuk Tuan
Oleh: Salsabila Raihani
Semua itu milik kami, Tuan
yang terhidang dalam setiap perjamuanmu
melimpah ruah, bermewah-mewah
yang memenuhi perutmu sampai begah
sampai buka mata pun kau susah
Tuan,
makan apa kami hari ini?
Semua itu jerih kami, Tuan
yang kau makan tiga kali sehari bahkan lebih
sedang sepanjang hari kami kelaparan dan merintih:
semoga jangan dulu kami mati, jangan dulu
sebelum nasib kami diperbaiki
Tuan,
makan apa kami hari ini?
Keberlangsungan hidupmu ada di tangan kami, Tuan
tangan yang terbakar, menumbuhkan padi-padi
sedang kami tak mampu mengisi lumbung sendiri
sebab urusan perutmu itula hidup kami
dan penderitaan ialah milik masing-masing
sebab kami ini pekerja hasil bumi, Tuan,
pejuangan pangan negeri ini
bila selamanya kau berlagak rakus bak pengerat
bila selamanya kaum tani sengsara: melarat dan sekarat
Tuan,
makan apa kau esok nanti?
sobat gendengku ternyata jago bikin puisi anjayyy