Ilustrasi: Nabila Marchela
Oleh: Salsabila Raihani

Semua itu milik kami, Tuan
yang terhidang dalam setiap perjamuanmu
melimpah ruah, bermewah-mewah
yang memenuhi perutmu sampai begah
sampai buka mata pun kau susah

Tuan,
makan apa kami hari ini?

Semua itu jerih kami, Tuan
yang kau makan tiga kali sehari bahkan lebih
sedang sepanjang hari kami kelaparan dan merintih:
semoga jangan dulu kami mati, jangan dulu
sebelum nasib kami diperbaiki

Tuan,
makan apa kami hari ini?

Keberlangsungan hidupmu ada di tangan kami, Tuan
tangan yang terbakar, menumbuhkan padi-padi
sedang kami tak mampu mengisi lumbung sendiri
sebab urusan perutmu itula hidup kami
dan penderitaan ialah milik masing-masing

sebab kami ini pekerja hasil bumi, Tuan,
pejuangan pangan negeri ini

bila selamanya kau berlagak rakus bak pengerat
bila selamanya kaum tani sengsara: melarat dan sekarat

Tuan,
makan apa kau esok nanti?

1 thought on “Untuk Tuan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.