Nuansa Sinolewah dan Sajak Lain

0

Sajak-Sajak Saepul Al Bahri

Nuansa Sinolewah

 

Saat rona menyummu kau tabur di ruang hati yang tandus,

Langit kamarku sempurna menggurat garis wajahmu

Menghadirkan rasa sendu, berselimut rindu

 

Dunia terasa begitu melankolis

Penuh jejak berserakan di dalam mimpi

Selangkah mendekat, seribu langkah kuterbang

Selangkah menjauh, di situlah aku melihat maut menyapa

 

Coba lihat

Ada hati yang terjatuh di lembah ilusi

Di bawah kabut sinolewah kau tabur penawar

Obat akan hati yang telah berdebu purba

 

Aku melihat masa depan di setiap sudut matamu

Hanya aku, kamu dan kebahagiaan

Bersama dalan nuansa

Menciptakan berbagai kehidupan.

 

Nuansa Rasa

Ada yang merabas tanpa malu

Membuat ruang hati yang sepi riuh akan euphoria

Menghadirkan tawa

Menciptakan cinta

Menghadirkan kita

 

Malamku terbuat dari rindu

Dan diujungnya aku sebut namamu dihadapan-Nya

Dalam dekapan do’a

Dalam naungan cinta

Dalam ikatan kita

 

Semua orang punya satu hal yang membuat mereka bahagia

Dan bahagiaku adalah kamu alasannya

Tak banyak kata

Tak banyak jumpa

Tak banyak jua cerita

 

Begitu banyak malaikat mengungkung cinta kita

Bertasbih ria bersama nuansa

Bercerita tentang rasa dan kenaifan

Tertumpahkan dalam jingganya langit

 

Jika esok pagi kau terbangun dan rasa itu meluap dan lenyap

Jangan pernah kau bersembunyi dalam lututmu

Percayalah karena yang terbaik telah aku berikan sebelum kau terlelap

Dan sampai ragamu kembali sempurna

Aku Cinta Padamu Ibu

 

Malam itu

Ketika dingin dan sunyi menyelimuti

Engkau hadir menyanyikan lagu dan menghiasi duniaku

Sampai semua kau rangkul dalam pelukmu

 

Namun mulutku kaku, bisu dan beku

Hanya mata redup ini yang berbicara

Menceritakan semua misteri-misteri kehidupan

Yang sampai saat ini takku jumpa jawabnya

 

Aku cinta padamu

Aku cinta simpul tawamu yang selalu hadir disetiap waktuku

Disetiap aku terbangunkan di pagi hari yang buta

Hingga aku hendak kembali dalam tidurku yang lelap

 

Dan pagi itu

Saat gelap dan dingin kau terjang

Matahari berontak karena engkau mampu mengalahkannya

Engkau menangis di sepanjang sujudmu yang panjang

 

Aku mendengar keluh kesahmu

Aku melihat kegelisahanmu

Aku merasakan getirnya hatimu

Kau bersimpuh memohon keikhlasan

 

Cintamu

Kasih sayangmu

Dan semua jerih payahmu

Bagiku adalah hal yang terindah

Aku cinta padamu, Ibu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.