Berbicara Tentang Ibu di Hari Ibu
MALANG-KAV.10 Memperingati hari Ibu, kemarin (22/12), bertempat di Gedung Widyaloka lantai 2, digelar acara Talk Show dan Bedah Buku yang diadakan oleh Rohis Annahl dari Program Kedokteran Hewan (PKH). Kegiatan ini baru pertama kalinya diadakan oleh Rohis Fakultas dan termasuk penutup dari serangkain acara Brawijaya Islamic Fair.
“Acara ini adalah rangkaian akhir dari Brawijaya Islamic Fair yang dimulai dari tanggal 19 Desember lalu,” ujar Ferianto Diyan Kusuma W Y, Ketua Pelaksana yang juga mahasiswa PKH. Dia menambahkan, acara ini memang sengaja diselenggarakan bertepatan dengan moment hari ibu, “Biar suasana dan tema yang diambil bisa ngepas,” akunya.
Dalam talkshow tersebut membahas arti pentingnya peran ibu rumah tangga. Septi Peni Wulandani mengungkapkan bahwa sebagai wanita, jangan malu untuk sekedar menjadi ibu rumah tangga. Selain dapat sepenuhnya mendidik anak-anak tapi juga mampu mandiri secara finansial dengan berinovasi. Seperti halnya dirinya yang mampu mendirikan komunitas Ibu Profesional, Cantrik, dan Jarimatika, tanpa meninggalkan rumah. Tak berbeda jauh dengan Septi, Dhenok Sri ibunda Yohanna ( finalis X-Factor-red ) juga menginspirasi audiens dengan ketegarannya mendampingi putrinya yang mempunyai keterbasan fisik.
Acara ini ditutup dengan Bedah Buku “Moga Bunda Di Sayang Allah” oleh Darwis Tere Liye. Meski bertemakan bedah buku, namun pria yang kerap disapa Bang Tere ini tidak banyak membahas isi bukunya. Ia menyayangkan tidak adanya pakar / ahli bahasa dalam acara ini. Menurutnya, bedah buku hendaknya menghadirkan pakar / ahli bahasa yang dapat mengupas kekurangan dalam novel tersebut. “Tidak mungkin kan Saya membedah buku Saya sendiri. Kalau memang begitu, Saya akan mengatakan kalau novel Saya bagus, belilah novel ini.” ujarnya tertawa ringan sambil mengacungkan novelnya kepada para audiens. Karena bertajuk Hari Ibu, Tere Liye lebih banyak menceritakan arti pentingnya sosok Ibu dalam kehidupan. (bun/hkw)