Lima Isu Menanti Kepengurusan EM 2017
MALANG-KAV.10 Dua hari Kongres Mahasiswa (KM) mengakhiri masa kepengurusan Eksekutif Mahasiswa (EM) 2016. Warisan berbagai isu menanti untuk diselesaikan, terutama isu yang berkaitan dengan pelayanan dan pengawalan kebijakan kampus. Isu yang membutuhkan kejelasan segera antara lain mengenai Uang Kuliah Tunggal (UKT), status pendidikan Vokasi UB, status UB Kediri, masalah UKM, dan parkir.
Kelima isu tersebut disampaikan dalam Agenda sidang umum akhir tahun 2016/2017 Kongres Mahasiswa (KM) UB, Sabtu (17/12). Presiden EM 2016 M. Zahid Abdurrahman menyampaikan akan mengawal penyelesaian permasalahan tiap isu tersebut bersama dengan Presiden EM 2017 terpilih, Ahmad Khoiruddin. “Yah ini makanya, ini PR saya juga sebenernya, tanggung jawab moral walaupun nanti saya sudah lengser, makanya tadi saya bilang kita punya komitmen sampai Januari,” ungkap Zahid dalam wawancara.
Persoalan UKT menjadi penting untuk dicari kejelasannya, mengingat mahasiswa angkatan 2013 mulai memasuki tahun akhir. Surat Keputusan Rektor UB Nomor 158 Tahun 2016 memang telah menghapuskan Sumbangan Pengembangan Pendidikan Progresif, namun tidak menjelaskan tentang UKT. “Sebenernya UKT progresif itu kan kita targetkan sampai semester ini kelar, untuk advokasi kita masih jalan sampai Januari sampai pengurus baru ada begitu,” jelas Zahid.
Untuk penyelesaian isu lainnya, ia mengaku akan mengawal hingga kepengurusan EM baru terbentuk. “Kediri (UB Kediri -red) yang perlu dikawal lagi soal predikatnya, kemudian UKM kita targetkan Januari ini soal buku pedoman UKM, kemudian Vokasi sudah kelar SK sudah ada,” tambah Zahid.
Keputusan sidang menetapkan menerima Laporan Pertanggungjawaban EM 2016 dengan syarat. Keputusan dibacakan oleh Presidium Kongres 2016 Irwansyah Erlangga, “Kami selaku anggota Kongres Mahasiswa 2016 menerima LPJ Eksekutif Mahasiswa 2016 dengan syarat, satu, memperbaiki redaksional LPJ EM UB 2016. Dua, menyelesaikan tanggungan keuangan yang sejumlah Rp 8.556.213. Tiga, memberikan rekomendasi terkait pengawalan isu yang dilakukan oleh EM UB 2016 pada EM UB 2017.” (sad/ain)