IMPALA Manfaatkan Sampah Organik Jadikan BIOPORI

MALANG-KAV.10 Ikatan Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Brawijaya (IMPALA-UB) lakukan pembuatan Biopori dengan memanfaatkan sampah organik yang berupa dedaunan serta ranting-ranting pohon. Kegiatan yang dilakukan pada minggu siang (25/5), bertempat di beberapa titik lokasi Universitas Brawijaya seperti Fakultas Periknan dan Ilmu Kelautan, Fakultas MIPA, dan Fakultas lainnya. Kegiatan ini dilakukan dalam memperingati Hari Lingkungan Sedunia dengan tujuan sebagai ajang edukasi kepada masyarakat umum agar dapat memanfaatkan sampah organik.

Biopori merupakan lubang resapan yang memiliki manfaat sebagai resapan air serta pembuatan pupuk melalui sampah organik. Angga syaiful khaqqoni selaku pengurus dibidang ekspedisi IMPALA mengatakan, bahwa sebenarnya pembuatan biopori sendiri mudah dan bahan yang diperlukan tidak rumit. “Harapan dibuatnya Biopori ini agar orang-orang umum mengetahui dalam mengurangi genangan banjir dapat dilakukan dari hal-hal yang kecil” ujar Angga dalam menyampaikan harapannya.

Cara pembuatan Biopori sediakan pipa berukuran minimal panjang 15 cm dan diameter 10 cm serta buat penutup pipa yang berbahan kawat. Lakukan pemasangan Biopori dengan membuat lubang terlebih dahulu, minimal kedalaman 30 cm dan diameter 10 cm (sesuaikan diameter pipa). masukan sampah organik hinggan penuh dan dibagian paling atas taruh pipa yang telah dibuat, setelah itu ratakan dengan tanah.

Tujuan Biopori diratakan dengan tanah agar air dapat masuk dan membasahi sampah-sampah organik yang dapat menggundang hewan-hewan mikro dalam tanah. Tunggu hingga 3-4 bulan kemudian, sampah organik ini akan menjadi humus. Humus ini dapat dimanfaatkan untuk dijadikan pupuk tanaman. Selain dijadikan pupuk, Biopori sendiri dapat mengurangi debit air di permukaan. (tfk)