Gazebo UB Jadi Kampung

0

Foto. Mahasiswa asal aceh mengenakan pakaian adatnya (foto oleh Efrem Siregar)

Foto. Mahasiswa asal aceh mengenakan pakaian adatnya (foto oleh Efrem Siregar)
Foto. Mahasiswa asal aceh mengenakan pakaian adatnya
(foto oleh Efrem Siregar)

MALANG-KAV.10. Para mahasiswa dari berbagai daerah meramaikan Gazebo Universitas Brawijaya (UB) kemarin, Jumat (15/11) dalam acara “Kampung Budaya”. Acara ini pertama kali dilaksanakan oleh Eksekutif Mahasiswa (EM) Universitas Brawijaya untuk merangkul forum-forum daerah sekaligus mengenalkan budaya-budaya daerah kepada para mahasiswa.

“Selama ini, forum-forum daerah tidak pernah diwadahi dan mulai hari ini, kita (EM, red.) mewadahi mereka,” ujar M. Rizky Kurniawan, Presiden EM UB.

Kegiatan ini tidak sepenuhnya dihadiri oleh forum-forum daerah yang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Namun, Ramanda Faldino Inaku, Ketua Pelaksana acara ini mengatakan bahwa forum-forum daerah yang hadir telah mewakili masing-masing pulau-pulau besar di Indonesia.

Arman dari Himpunan Mahasiswa Kebumen seMalang Raya (Himalaya) mengapresiasi acara ini. “Dengan adanya acara ini, orang-orang bisa lebih tahu apa itu Kebumen karena selama ini Kebumen masih jarang yang tahu,” ucap Arman.

Arman sendiri dan teman-temannya dari Himalaya akan menampilkan sebuah drama dengan logat ngapak yang menjadi ciri khas masyarakat Kebumen dan sekitarnya. “Orang-orang kan penasaran ngapak itu seperti apa nanti akan kita tampilkan,” tambah Arman.

Apresiasi serupa juga disampaikan oleh Muhammad Fikri Dani dari Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia Gorontalo (HPMIG). Dia mengatakan bahwa dengan adanya acara ini, dirinya tidak perlu menghabiskan banyak dana dan waktu untuk bisa mengenal tiap-tiap daerah di Indonesia.

Rasma, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) mengaku senang mengikuti kegiatan ini. “Tadi saya bisa mencicipi makanan dari setiap daerah,” ucap Rasma.  Agnes, teman Rasma menambahkan kalau di acara ini dirinya bisa melihat keberagaman yang ada di Indonesia sendiri.

Rizky sendiri berharap dengan adanya kegiatan “Kampung Budaya” yang mengumpulkan forum-forum daerah bisa menunjukkan ke mahasiswa-mahasiswa bahwa di UB sendiri terdapat macam-macam suku dan budaya, namun kebhinekaan tetap harus dijaga. (EFF)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.