FIB Canangkan Kebijakan Lulus Tanpa Skripsi

0

{"source_sid":"54A94D7C-208D-48D7-AEF8-4B39E7187419_1583813514344","subsource":"done_button","uid":"54A94D7C-208D-48D7-AEF8-4B39E7187419_1583813513913","source":"other","origin":"gallery"}

Gedung B FIB UB. Foto: Salsa

MALANG-KAV.10 Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya berencana mengeluarkan kebijakan tugas akhir non-skripsi bagi seluruh program studi di FIB. Kebijakan ini memungkinkan mahasiswa FIB dapat lulus dengan penyetaraan skripsi.

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Sony Sukmawan menyatakan bahwa draf kebijakan tugas akhir non-skripsi ini telah final setelah melalui diskusi panjang selama sekitar dua tahun. Tahap akhir yang akan dilalui ialah pengesahan di senat, sebelum akhirnya dapat disosialisasikan ke seluruh mahasiswa FIB.

“Diberlakukan untuk seluruh prodi di FIB, tapi ini belum kita sahkan, tapi sudah kita sosialisasikan. Karena kan tidak mungkin untuk mahasiswa semester akhir. Ini disosialisasikan pada mahasiswa yang semester-semester 6 atau sebelum 6 bahkan,” jelas Wakil Dekan I FIB UB Hamamah saat ditemui di  Gedung A Fakultas Ilmu Budaya, Selasa (25/2) siang.

Hamamah juga menambahkan kebijakan ini tidak berarti bahwa tugas akhir berupa skripsi akan dihapuskan. Akan tetapi, pihak FIB akan memberikan alternatif lain untuk mahasiswa yang ingin lulus dengan adanya konversi karya akademik mahasiswa yang tingkatannya bisa disetarakan dengan skripsi.

“Jalur skripsi biasa tetap ada, tapi bagi mahasiswa yang punya karya selama perjalanan akademiknya di sini, itu bisa kita akui. Itu bisa kita konversikan sebagai tugas akhir tapi dengan syarat dan ketentuan,” Ungkapnya. Dengan adanya kebijakan ini beliau juga berharap dapat mendorong mahasiswa FIB untuk menghasilkan karya dan memeroleh acknowledgement dari sisi akademik.

Menanggapi rencana program baru tersebut, Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa juga mengatakan bahwa pihaknya berinisiatif untuk mengenalkan program tersebut lebih dini agar kedepannya bisa lebih siap.

“Jurusan pendidikan bahasa berinisiatif untuk mengenalkan itu sejak dini. Agar kagetnya tidak membuat jantungan. Bikin semaput. Makanya dikenalkan sejak dini. Tidak shock begitu,” tuturnya.

“Karya cipta, satu. Yang kedua artikel ilmiah. Karya cipta ini meliputi sementara yang diatur itu kumpulan cerpen, kumpulan naskah drama, dan novel,” pungkas Sony ketika dimintai keterangan terkait jenis karya alternatif yang dapat dijadikan pengganti skripsi.

Penulis: Salsabila Raihani
Editor: Ivan Yusuf Juliar P.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.