Hoaks Hantui Masyarakat dalam Bermedia

0

Massa aksi menandatangani spanduk petisi dukungan terhadap kebebasan pers, di Alun-alun Kota Malang (3/5).

Massa aksi menandatangani spanduk petisi dukungan terhadap kebebasan pers, di Alun-alun Kota Malang (3/5).

MALANG-KAV.10 Memperingati Hari Kebebasan Pers Internasional (3/5), jurnalis Kota Malang mengingatkan masyarakat untuk bijak bermedia sosial dengan melawan berita bohong (hoaks) yang berpusat di Alun-alun Kota Malang.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, aksi tahun ini menyasar masyarakat dalam bentuk pameran foto dengan tema “Bijak Bermedia Sosial”. Aksi berupa pameran foto mensosialisasikan pada masyarakat untuk mencantumkan caption foto sesuai fakta saat mengunggah konten di media sosial.

Perihal hoaks, perwakilan dari Alainsi Jurnalis Iindependen (AJI) Malang Eko Widianto berpendapat bahwa di era derasnya informasi terkadang kita lupa melakukan verifikasi informasi yang telah didapatkan. Sering kali terjadi informasi disebarkan tanpa dicek ulang kebenarannya. Rekayasa foto sekarang juga mengkhawatirkan.

“Hampir mungkin kita setiap hari menemukan informasi-informasi yang berkelindan di lini masa, namun kadang kita lupa tidak melakukan verifikasi, dan kemudian kita share informasi itu tanpa cek dan re-check kebenaran. Sehingga dampaknya bukan hanya kita yang menjadi korban, tetapi kita juga mereplikasi hoaks. Kemudian terus menerus itu disebarkan, dan itu akan menjadi petaka,” Ujar Eko.

Namun foto bisa dicek kebenarannya melalui pelacakan siapa yang memotret dan menyebarkan pertama kali, kredibilitas sumber, dan waktu foto tersebut diambil. Eko menambahkan, “Beberapa media daring hanya mengejar kecepatan dan mengabaikan kedalaman (informasi, red) sehingga mengabaikan unsur fakta, verifikasi, akhirnya muncul seperti itu (hoaks, red). Literasi digital kepada warganet juga harus dilakukan,” tambahnya.

Senada dengan Eko, Hayu Yuda Prabowo dari Pewarta Foto Indonesia (PFI) Malang mengatakan bahwa hoaks perlu untuk dilawan. “Kita menggelar pameran foto dengan pamflet Instagram, dengan mencantumkan caption foto sesuai dengan fakta. Kita juga mengajak teman-teman untuk bijak bermedia sosial dengan melawan hoaks, salah satunya dengan menuliskan caption sesuai fakta yang ada.

Aksi ini merupakan kolaborasi dari AJI (Aliansi Jurnalis Independen), PFI (Pewarta Foto Indonesia), IJTI (Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia) dan PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia) Kota Malang. (jef/agn/ain)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.