Kebersihan Gedung UKM, Anggap sebagai Rumah Sendiri
MALANG-KAV.10 Terletak di pinggiran Universitas Brawijaya, Gedung UKM UB (Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Brwijaya) menjadi nafas dari aktivitas mahasiswa berkegiatan dan berorganisasi. Setahun digunakan, masalah kebersihan Gedung UKM UB terus menjadi perhatian. Selama ini masalah kebersihan di gedung UKM sebagian besar ditangani sendiri oleh mahasiswa yang berkegiatan di gedung UKM.
Meski diakui sebagai gedung kantor, tidak adanya petugas kebersihan membuat kebersihan di dalam gedung UKM tidak terkontrol. Hal itu terlihat dari banyaknya sampah yang menumpuk di sepanjang lorong gedung dari lantai satu sampai lantai empat. Kondisi kamar mandi dan wastafel juga demikian. Sampah berserakan di lantai kamar mandi dan juga area wastafel. Hal tersebut tentu menggangu kegiatan mahasiswa.
Fajar Khoiruddin, salah satu pengguna gedung UKM mengaku masalah sampah yang ada di gedung UKM adalah tanggungjawab dari seluruh mahasiswa aktif yang mengikuti kegiatan UKM itu sendiri, namun ia juga tidak menampik jika mahasiswa membutuhkan campur tangan dari pihak rektorat. “Saya berharapnya sih, kita ada petugas kebersihan. Seenggaknya, yang bagian ngangkutin sampahnya saja. Nanti yang ngumpulin sampahnya, bisa kesadaran dari kita sendiri,” ujar Fajar saat ditemui di ruang sekretariat UKM Persatuan Tenis Meja UB pada Selasa (4/10).
Petugas Gedung UKM Arif Margono mengungkapkan, sebenarnya sudah ada wacana dari bagian Sarana dan Prasarana Universitas untuk memberikan petugas kebersihan di gedung UKM. Rencana pemberian fasilitas petugas kebersihan tersebut sudah ada sejak bulan Agustus lalu. “Rencananya mau dikasih petugas kebersihan di sini, tapi ternyata sampai saat ini masih belum ada,” ungkapnya.
Kasubag Rumah Tangga Slamet Winarko menjelaskan, bahwa saat ini pihaknya sedang kekurangan petugas. Termasuk untuk menempatkan petugas kebersihan di Gedung UKM. Sebab sistem moratorium tidak berlaku, sehingga UB tidak bisa menerima pegawai baru.
Slamet juga menghimbau agar penghuni UKM pro aktif untuk menjaga kebersihan dengan menganggap gedung UKM sebagai rumah sendiri. “Kalo rumah sendiri berarti dia mau nyapu, Tapi kalau penghuni sendiri sudah ndak mau ya tetep kumuh biarpun saya taruh petugas apapun,” ungkapnya. (sin/jon/bun)