Gejolak Mahasiswa di Hari Pendidikan
MALANG-KAV.10 Memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Mei, EM UB menggelar aksi demonstrasi yang dilakukan di depan kantor DPRD Kota Malang. Aksi ini bertujuan untuk menyuarakan aspirasi mahasiswa ke DPRD terkait dengan masalah komersialisasi pendidikan.
EM UB berkoordinasi dengan BEM dari seluruh fakultas di UB serta perwakilan dari Polinema untuk ikut dalam aksi demonstrasi. Meskipun ada beberapa fakultas yang tidak dapat hadir. “Kami sudah koordinasi dengan BEM dari seluruh fakultas namun pada hari ini ada yang konfirmasi tidak bisa ikut secara kelembagaan yaitu BEM FIA, Teknik, dan FISIP,” ungkap Presiden EM UB 2016, M. Zahid Abdurrahman yang juga selaku Humas dalam aksi ini.
Aksi yang dipimpin oleh Dirjen Aksi dan Propaganda EM UB, Jefry, menuntut beberapa pokok permasalahan pendidikan yang terjadi di UB. Permasalahan tersebut diantaranya (1) menurunnya anggaran dana pendidikan untuk perguruan tinggi, (2) dihapusnya beasiswa PPA & BBP, (3) rencana naiknya UKT dan (4) masa depan pendidikan Vokasi UB.
Zahid menjelaskan anggaran dana pendidikan tahun ini turun 6 Triliun Rupiah untuk PTN. Padahal PTS yang akan berganti status menjadi PTN bertambah. Masalah lain yang disoroti yaitu OTK (Organisasi Tata Kerja) Vokasi yang di bawah Wakil Rektor II. Hal tersebut menyebabkan kedudukan Vokasi sejajar dengan unit usaha, yang seharusnya Vokasi sejajar dengan Fakultas.
Goal dari aksi ini, menurut Zahid, bertemu anggota Dewan untuk menyampaikan kajian dan tuntutan dengan harapan nantinya akan di fax atau disampaikan ke DPRD pusat.
Perwakilan demonstran berangkat dari Samanta Krida (Sakri) menuju kantor DPRD mengendarai sepeda motor dengan membawa atribut, antara lain bendera EM, ikat kepala bertulisakan ‘untuk Indonesia’, dan properti demo lainnya seperti pocong dalam keranda sebagai simbol matinya pendidikan Indonesia. (tnz/znr)
