Melanggar Kebijakan DIKTI, BOPTN UB Dikurangi
MALANG-KAV.10 Pada forum hearing yang dilaksanakan di lantai delapan rektorat, Selasa (07/05), dipaparkan pelanggaran para atasan rektorat UB oleh Presiden Eksekutif Mahasiswa, Muhammad Rizky Kurniawan. Diselingi sorakan dan riuh tepuk tangan, Rizky menyampaikan dengan tegas bahwa UB menerapkan kuota yang tidak sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh DIKTI.
“UB menerima 50 persen mahasiswa jalur regular dan 50 persen jalur non regular, padahal surat edaran (SE) DIKTI sangat jelas menentukan 80 persen penerimaan jalur regular dan sisanya 20 persen melalui non regular,” jelas Rizky.
Rizky yang saat itu duduk di sebelah Pembantu Rektor III menambahkan bahwa pembagian golongan 1 dan 2 tidak sesuai dengan nominal yang telah ditetapkan oleh DIKTI. Ditambah lagi sudah tiga tahun terakhir UB terus menerus menerima teguran. “UB ditegur DIKTI tiga tahun terakhir ini karena terus menarik uang pembangunan gedung kepada mahasiswa barunya,“ sambung Rizky.
Akibat pelanggaran yang dilakukan oleh pihak rektorat UB, jatah BOPTN yang seharusnya diterima lebih besar menjadi semakin kecil. Pada tahun ini hanya menerima dana BOPTN dari DIKTI sekitar 133 Milyar rupiah. “Pada tahun ini UB hanya menerima 133 Milyar rupiah dari 1,2 Trilyun untuk menutupi kebutuhan operasional UB yang diterima lewat dana BOPTN,” ujar lelaki berkaca mata tersebut.
Rizky menyimpulkan bahwa penyebab dari nominal UKT yang melambung tinggi dikarenakan oleh UB yang harus menutupi kekurangan biaya operasional yang mencapai 50 persen dana BOPTN dari sumbangan mahasiswa.
Selain itu disampaikan pula solusi yang disumbangkan oleh aliansi BEM Fakultas dan EM Universitas Brawijaya. Mereka meminta untuk benar-benar dihapuskannya uang pembangunan, bila perlu UB harus mengadakan peminjaman untuk empat tahun kedepan. Kemudian UB didesak untuk menunda pembangunan yang tidak termasuk skala prioritas serta kurangi kuota pada penerimaan mahasiswa kedepannya.
“Kami harapkan ada transparansi rincian dana kemudian turunkan nominal UKT,” tegas Rizky menyampaikan hasil tuntutan aliansi berikut menutup forum hearing siang itu. (Miy/Amz/Ang/Lus)