Esensi di Balik Tampah Mob
MALANG-KAV.10 Pelaksanaan upacara PK2MU UB 2018 diwarnai dengan adanya tampah mob yang menampilkan tujuh gambar berbeda di Lapangan Rektorat UB (14/08), antara lain logo dan lambang UB, logo difabel, lambang Aryasatya, lambang Pramuka, siluet ASIAN Games, dan lambang HUT RI ke-73. Berbeda dari tahun sebelumnya yang menggunakan payung sebagai mob, tahun ini tampah dipilih sebagai media untuk membentuk berbagai gambar. Wakil Ketua Pelaksana RAJA Brawijaya Dhiya Ulhaq Alfaruqy mengatakan tampah dipilih karena beberapa makna filosofis.
“Rajutan bambu artinya ada satu kesatuan yang saling menguatkan. Kemudian tampah juga berfungsi untuk menyaring. Harapannya mahasiswa baru bisa menyaring informasi yang beredar di masyarakat,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, tampah merupakan media yang berbeda dari yang lain karena tidak ada universitas lain yang menggunakan tampah. Selain itu, diadakannya tampah mob juga turut mendukung program Kota Malang yakni pengembangan kampung tematik karena nantinya tampah yang sudah digunakan akan dialokasikan ke tempat yang tepat sehingga bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Sayangnya, makna-makna filosofis ini belum dipublikasikan panitia kepada mahasiswa baru sehingga ada beberapa mahasiswa yang belum tahu fungsi dan esensi dari tampah mob.
Menurut Dava Hairan, mahasiswa baru Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), tampah mob berfungsi sebagai opening dan penyemangat angkatan awal.
Sedangkan salah satu maba Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Raditya Wardhana Putra mengatakan, “Untuk melatih kekompakan karena disitu kita butuh koordinasi yang baik, untuk melatih kerjasama dan dari segi estetiknya juga ada. Terus tampah itu Indonesia banget deh,” ujarnya. (fir/jef)