FIA Dan Harapan Dibalik Pelaksanaan Pemira
MALANG-KAV.10 Pesta demokrasi Universitas Brawijaya bertajuk Pemira berlangsung serentak sejak pukul 08.00, Rabu (16/12). Seluruh mahasiswa aktif Universitas Brawijaya memilih ‘penerus’ kepengurusan Eksekutif Mahasiswa (EM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM). Sayangnya, tidak semua mahasiswa ikut berpartisipasi dalam Pemira.
Bermacam-macam alasan diungkapkan mahasiswa, mulai malas, tidak tahu memilih siapa, sampai dengan alasan bahwa mereka sudah bisa menebak siapa yang akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden. Hal tersebut ternyata terlintas juga dibenak mahasiswwa baru yang mengikuti Pemira tahun ini.
“Pemira kali ini sudah ketebak siapa yang menang, jadi males untuk berpartisipasi,” ujar Christianto Deny Saputro mahasiswa jurusan Ilmu Administrasi Publik.
Harapan lain juga timbul dari banyak mahasiswa FIA terkait penyelenggaraan Pemira tahun ini. Salah satunya adalah Rahma Rizkia, mahasiswa Ilmu Administrasi Publik. Dia berharap, wakil-wakil yang terpilih dapat lebih memajukan Universitas Brawijaya.
“Ya harapannya buat Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih nanti bisa memenuhi janji yang dia katakan,” ujar mahasiswa baru tersebut.
Eva selaku pemilih dari TPS FIA merasa sangat antusias mengikuti Pemira tahun ini. Menurutnya, Pemira tahun ini mekanismenya lebih bagus dibandingkan tahun-tahun lalu.
“Kan kalau yang tahun lalu masih manual, kalau yang tahun sekarang sudah pakai e-voting,” katanya. Eva juga memiliki harapan kepada calon-calon yang terpilih dalam Pemira. Dia menekankan masalah parkir di Universitas Brawijaya.
“Entah gimana caranya, mereka (Presiden, Wakil Presiden, dan DPM) gitu, ya, Universitas Brawijaya itu (parkir) kendaraannya gak semrawut lagi,”ujar mahasiswa administrasi bisnis tersebut.
Di Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) sendiri suasana tidak tampak ramai. Dari pengamatan awak Kavling 10, beberapa mahasiswa yang sedang mengantre. (na/miy)