Menelaah Teguh Santosa dengan Ngaji Wayang Teguh.

0

 

DSCF5008

Malang-Kav.10 Akhir minggu ini Dewan Kesenian Kota Malang (DKM) bekerjasama dengan Keluarga Besar Teguh Santosa akan mengadakan gelaran bertajuk Ngaji Wayang Teguh. Gelaran ini akan bertempat di Gedung DKM Jalan Majapahit 3, pada 29 – 31 Agustus mendatang. Lewat acara ini, DKM berusaha memberikan bentuk penghargaan untuk Teguh Santosa, komikus yang dulunya lahir dan tinggal di Jl.Anjasmoro 10 RT 7 RW 2 Kepanjen Kabupaten Malang. Komik komik yang Teguh Santosa buat kebanyakan menceritakan kisah wayang, seperti Dewaruci juga Mahabharata dan Bharatayudha yang telah diterbitkan ulang pada tahun 2009 silam.

Komikus Teguh Santosa lahir di Malang, 1 Februari 1942. Dari ayahnya Soemarmo Adji dan ibunya Lasiyem. Kedua orang tuanya adalah pemilik grup kesenian ketoprak tobong “ Krido Sworo” pada waktu itu. Ayahnya pula yang berperan sebagai pelukis “tonil” panggung ketoprak, sedangkan ibunya adalah pemain ketoprak. Ia menamatkan pendidikannya di SD Kauman, SMP 2 Malang, SMA 4 Malang dan belajar melukis secara otodidak. Pada tahun 1966 hijrah ke Yogya bergabung dengan Sanggar Bambu ia berguru pada Kentardjo, Soenarto PR dan sastrawan Kirdjomulyo pada waktu itu. Hingga akhir hayatnya, komikus ini telah menggarap lebih dari seratus judul komik. Tahun ini Teguh Santosa juga mendapat anugerah penghargaan Golden Achievement Award Cultural Award Asean Community dari ASEAN Community 2015.

“Beliau adalah komikus asal Malang yang sudah mendapat penghargaan internasional, maka kami warga malang juga ikut memberinya penghargaan lewat acara ini” jelas Johny Suhermanto, Sekjen Dewan Kesenian Malang saat ditemui (selasa 25/8). Dirinya juga menambahkan bahwa alasan pemilihan judul Ngaji Wayang Teguh ini karena sedari dulu Teguh Santosa memang concern di wayang dengan muatan filosofis yang tinggi, “Dan karena kita berusaha belajar dari karya beliau juga belajar mengapresiasi, maka namanya Ngaji Wayang Teguh” katanya.

Johny, sapaan akrabnya, juga menceritakan bahwa acara ini pada mulanya adalah ide dari Dhany Valiandra, putra kedua komikus Teguh Santosa. Dhany mengajukan gagasan untuk  membuat sebuah acara yang bertujuaan untuk menelaah muatan lokal dan filosofi yang ada di komik wayang Dewaruci karya Teguh Santosa. Gayung pun bersambut, Johny Suhermanto mewakili pengurus Dewan Kesenian Malang menerima gagasan tersebut. “Sebelumnya sudah pernah diadakan pameran karya Teguh Santosa bulan Mei lalu, namun yang ini lebih membedah karyanya. Juga akan ada penampilan dari seniman-seniman Malang” ungkap Johny.

Pihak pihak yang akan ikut meramaikan acara ini diantaranya Wibie Mahardhika, santri Gus Mik (Kediri), pegiat GUSDURian Jogja, dan penggerak Joged Shalawat Mataram, juga komunitas GUSDURian Malang dan Gerakan GUSDURian Muda Malang siap mendukung acara ini.

Gelaran yang dilakukan selama tiga hari ini akan menampilkan Jagongan Migunani, Rekonstruksi Ulang Komik Dewaruci Teguh Santosa, penampilan dalang cilik, video art performance, teater puisi tafsir Dewaruci, sarasehan Komik, pemutaran film Garin Nugroho, juga workshop. “Ada tiga workshop, yaitu wayang ringkes, wayang godong, dan wayang kardus” pungkasnya. (ziz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.