MABA UB KEDIRI DISINI, MENGAPA?
MALANG – KAV.10 Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Universitas (PK2MU) Brawijaya 2013 berlangsung hari ini (4/8). Delapan ribu dari enam belas ribu mahasiswa baru (maba) Universitas Brawijaya memenuhi lapangan rektorat guna mengikuti upacara pembukaan PK2MU Brawijaya. Diantara delapan ribu mahasiswa tersebut, terselip empat ratus dua puluh(420) mahasiswa yang berasal dari luar Universitas Brawijaya. Mereka bukan dari universitas lain, melainkan dari Universitas Brawijaya cabang Kediri.
Mahasiswa baru dari Kediri ini tiba di Malang pada pukul empat pagi menggunakan tujuh armada bus. “Tadi berangkat dari Kediri jam dua pagi. Alhamdulillah perjalanan lancar – lancar saja karena memang jalanan sepi.”kata Karni, salah satu supir bus. Kata Karni menambahkan , karena keberangkatan bus dini hari, banyak maba yang tidur selama perjalanan dari Kediri ke Malang.
Sementara itu menurut Aditya Muslim Al-Ikhsan, Ketua Pelaksana PK2MU, adanya mahasiswa Universitas Brawijaya cabang Kediri di kampus Malang merupakan keputusan dari rektorat. Menurut Aditya, meskipun berbeda kampus, namun pada dasarnya baik yang di Malang maupun di Kediri merupakan satu Universitas Brawijaya. Mengenai apakah ada keistemewaan yang diberikan kepada maba dari Kediri tersebut mengingat jauhnya jarak yang mereka tempuh, Adit mengatakan tidak ada. Jadwal pulang maba dari Kediri sama seperti maba yang lain. “Sebenarnya ada wacana untuk memulangkan maba dari Kediri jam dua siang. Namun wacana ini ditentang oleh pembantu rektor tiga. Menurut beliau semua maba harus disama – ratakan darimanapun asalnya.”tutur Aditya.
Lebih lanjut Aditya mengatakan bahwa memang sebaiknya maba dari kampus Kediri melakukan ospek universitas disini karena jaraknya yang masih memungkinkan. Apabila jaraknya tidak memungkinkan seperti kampus Universitas Brawijaya yang berada di Jakarta, memang sebaiknya ospek universitasnya dilakukan di kampusnya sendiri. Selain itu, hal ini juga bisa meningkatkan solidaritas dari maba yang berada di kampus Malang dan kampus Kediri karena semua maba dicampur ke dalam dua belas kloter sehingga tidak ada pengelompokan khusus untuk mereka.(fan)