DISABILITAS DAN PK2MU UB RAJA BRAWIJAYA 2013

0

Foto. Mahasiwa Difabel Terlihat Mengikuti PK2MU Hari Pertama (foto oleh Izul)

Foto. Mahasiwa Difabel Terlihat Mengikuti PK2MU Hari Pertama (foto oleh Izul)
Foto. Mahasiwa Difabel Terlihat Mengikuti PK2MU Hari Pertama (foto oleh Izul)

MALANG-KAV.10 Rabu (4/9) menjadi hari yang spesial bagi Husain Muhammad. Mahasiswa baru jurusan Sistem Informasi yang menyandang tuna daksa ini mengaku sangat senang karena bisa mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Universitas (PK2MU) di kampus barunya, Universitas Brawijaya.

Mahasiswa asal Solo yang menggunakan kursi roda saat upacara pagi ini, mengaku memilih Universitas Brawijaya karena menurutnya, di kampus ini tedapat Pusat Studi Layanan Disabilitas (PSLD). ‘’Semoga saja nanti Ospek berikutnya tugas tugasnya nggak memberatkan,’’ tutur Husain. Sebanyak 21 mahasiswa difabel mengikuti rangkaian acara PK2MU hari ini. 15 diantaranya berkumpul di satu barisan didampingi volunteer dan enam lainnya terpencar.

Sebanyak 5 orang yang menjadi volunteer untuk difable pada PK2MU hari ini. Menurut Mariana salah satu volunteer PSLD mengaku bahwa tugasnya hanya memobilisasi peserta. ‘’Kami meminta fasilitas mobil untuk yang tuna daksa dan interpreter (penerjemah, red.) untuk tuna rungu, tapi tidak menjadikan hal yang spesial untuk mereka. Kami tetap ingin membuat mereka mandiri pelan-pelan,’’tukasnya. Panitia PK2MU hanya memfasilitasi mobil bagi tuna daksa. Walaupun telah disediakan mobil, untuk difable seperti tuna rungu tetap jalan kaki menuju gedung Sakri.

Mariana mengaku tidak mudah untuk membiasakan mereka untuk tidak bergantung pada volunteer. Untuk kasus tertentu seperti tuna rungu yang masih memerlukan perlakuan khusus contohnya. “Kalau tuna daksa itu kita cuma perlu antar mereka sampai kelas, untuk kuliahnya mereka tetap sendiri,’’ungkap mahasiswa FIB ini.

Tahun ini sebanyak 21 mahasiswa disabilitas yang mengikuti PK2MUdari total 22 yang mendaftar di UB, 20 diantaranya masuk lewat jalur Seleksi Khusus Penyandang Disabilitas (SKPD) dan satu orang lewat jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negri (SNMPTN).

Saat mobilisasi peserta ke Samantha Krida, para difabel akan dipisahkan dengan mahasiswa lainnya. Menurut Windah Mayriska, volunteer lainnya mengaku, tak ada kesulitan berarti memobilisasi para difabel pada PK2MU kali ini. ‘’Kordinasi masih dari PSLD sendiri,’’imbuhnya. (bng)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.