UB PEGANG ESTAFET JOVED KE-17
MALANG – KAV.10 Even bergengsi debat tingkat nasional Joved (Java Overland Inter-varsities English Debate) 2013 resmi dibuka pada Jumat (28/6) pukul 12.30 WIB di Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya (UB). Acara yang dipanitiai oleh anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) FORMASI (Forum Mahasiswa Studi Bahasa Inggris) UB ini merupakan acara tahunan dan merupakan perlombaan debat bahasa Inggris tertua di Indonesia. “Ini seperti dream comes true, karena sudah lama kami mempersiapkan diselenggarakannya acara ini,” ungkap Dwi Arum Ariani, Ketua Pelaksana Joved 2013, dalam sambutannya di upacara pembukaan Joved 2013.
Senada dengan Dwi, M. Nur Rizki Oceano Putra, Ketua UKM FORMASI UB menuturkan dalam sambutannya bahwa Joved 2013 akan menjadi momen yang historical. Karena UB pertama kalinya menjadi pelaksana acara tersebut dan pertama kalinya menyambut peserta debat yang datang dari berbagai universitas negeri maupun swasta di Indonesia. “UB mulai berpartisipasi di Joved ketiga setelah even ini terselenggara sejak tahun 1997 lalu,” jelas M. Nur Rizki Oceano Putra.
Totok Gurito, Wakil Pembantu Rektor III Universitas Brawijaya juga hadir dalam upacara pembukaan Joved 2013 tersebut dan berkesempatan memberi sambutan sekaligus membuka acara dengan memukul gong sebanyak tujuh belas kali sebagai tanda dimulainya Joved ke-17. “Belajar Bahasa Inggris itu sangat penting, apalagi mengingat visi UB sebagai universitas bertaraf internasional dan motto UB sebagai entrepreneur university in the world,” tutur Totok Gurito dalam sambutannya.
Joved 2013 akan berlangsung selama lima hari terhitung sejak 28 Juni – 2 Juli 2013. Acara ini merupakan acara full services yang maksudnya pelaksanaan lombanya secara bertahap dari opening ceremony di hari pertama, babak penyisihan 1 – 3 di hari kedua, babak penyisihan 4 – 6 di hari ketiga, city tour dan gala dinner di hari keempat, dan babak perempat final, semi final, serta grand final di hari kelima. Empat puluh enam tim dari berbagai universitas di Indonesia dimana setiap universitas maksimal mengajukan 3 timnya siap berlomba dan memeriahkan Joved 2013.
Uniknya, even ini mengusung spirit voluntary dan mengedepankan prestis semata. Panitia tidak menyediakan hadiah khusus bagi pemenang lomba debat Bahasa Inggris nantinya karena yang diutamakan dalam lomba ini adalah celebrating spirit of Youth. “Selama ini kita menganggap bahwa debater itu hanya konseptual, nah Joved ini berupaya membuat seruan implementasi dari pemikiran-pemikiran dalam debat itu, apalagi kita generasi muda yang pikirannya masih fresh,” ungkap M. Nur Rizki Oceano Putra. Selain tidak ada hadiah khusus bagi pemenang, spirit voluntary lainnya tampak pada beberapa juri undangan yang dengan sukarela datang dan berkontribusi dalam acara tersebut.
Kriteria penilaian umum dalam perlombaan debat Bahasa Inggris Joved 2013 ini ialah 3M (Manner, Matter, Method). Manner berkaitan dengan bagaimana cara berbicara, matter berkaitan dengan bagaimana konten debatnya, dan method berkaitan dengan struktur bahasa yang digunakan. “Harapan dan tujuan dari berlangsungnya Joved 2013 ini tentunya bisa mentriger mahasiswa, khususnya yang mengikuti debat ini untuk berkontribusi dengan ide-ide yang telah kita ungkapkan” ujar M. Nur Rizki Oceano Putra. (aam)