FIB Membara
MALANG-KAV.10 Pemandangan di halaman Fakultas Ilmu Budaya (FIB) terlihat berbeda Selasa (28/5). Kain dan kertas putih bertuliskan protes menghalangi pandangan. Protes tersebut perihal penjaringan bakal calon dekan yang terlalu banyak menerima intervensi dan pembubaran panitia penjaringan secara sepihak dari dekan selaku ketua senat.
Pada dasarnya, rektor telah menurunkan surat yang menerangkan bahwa masa jabatan dekan FIB habis pada Agustus 2013. “Dekan sengaja menyembunyikan surat penting yang dikirimkan oleh Pembantu Rektor (PR,red.) II terkait dengan penjaringan bakal calon dekan,” ungkap Efrizal, M.A. selaku perwakilan dosen di senat.
Senat akhirnya malah mengetahui kabar berakhirnya masa jabatan dekan dari fakultas lain. Ketika dekan dikonfirmasi ulang mengenai masa jabatannya yang telah berakhir, ia malah terlihat kaget dan tidak percaya bahwa senat sudah mengetahui. Pihak senat sepakat untuk rapat membentuk panitia penjaringan yang akhirnya disetujui oleh dekan.
Namun, perjalanan panitia tidak berjalan sesuai timeline. Timeline sempat mengalami perubahan beberapa kali. Dekan terlalu mengintervensi kegiatan yang dilakukan oleh pihak panitia. Dekan memasukkan nama salah satu bakal calon yang bahkan masih dipertanyakan statusnya sebagai civitas akademika FIB.
Ketika ada kegiatan seluruh dekan Universitas Brawijaya (UB) bertolak ke Jepang, rektor menyepakati untuk menunda proses pemilihan tersebut. Namun, Kamis (16/5) dekan membubarkan panitia secara sepihak. “Dekan mengatakan bahwa pembubaran panitia sudah sesuai dengan arahan rektor,” ujar dosen Sastra Jepang ini.
Aksi yang membawa nama seluruh civitas akademika FIB ini mencangkup dosen, bagian akademik FIB, dan mahasiswa. Saat ini, pihak FIB sedang menunggu keputusan rektor mengenai penurunan dekan. Jika tidak ada tanggapan, Rabu (29/5) akan ada aksi turun ke jalan. (van)