DUA TAHUN BERLALU, MAHASISWA UB ANGKATAN 2023 MASIH MENANTI KTM

0
Fotografer: Nadia Rahmadini M.P. 

MALANG-KAV.10 Universitas Brawijaya membuat kebijakan yang berbeda terkait pembagian Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) untuk mahasiswa angkatan 2023. Kebijakan ini menjadikan UB bekerja sama dengan beberapa bank untuk mencetaknya. Beberapa bank yang bekerja sama dengan UB di antaranya, BCA, BNI, BRI, CIMB Niaga, Danamon, Mandiri, dan Muamalat. Namun, hingga saat ini, masih terdapat mahasiswa yang belum mendapatkan KTM mereka di semester 4.

Pihak Direktorat Administrasi dan Layanan Akademik (DALA) UB sendiri menyampaikan bahwa persiapan kerja sama ini sudah dimulai dari tahun 2023. “Karena ada banyak penawaran ya dari bank untuk bekerja sama dengan UB dalam pencetakan KTM. Sehingga Pak Rektor memberikan kebijakan untuk membuka (kesempatan, red.) seluas-luasnya (kepada, red.) bank-bank yang akan bekerja sama dengan UB,” jelas Arif Hidayat, Sekretaris DALA UB. Melalui Sistem Informasi Akademik Mahasiswa (SIAM), semua mahasiswa angkatan 2023 telah mendapat survey KTM dan pemilihan partner bank yang dapat mereka pilih sejak tahun 2023.

Joel, mahasiswa FIB angkatan 2023, adalah salah satu mahasiswa yang belum mendapatkan KTM. “Jadi saya milih bank BRI untuk KTM saya dan sampai sekarang masih belum dapat sih,” ungkapnya. Menurutnya, ketika mencoba untuk menanyakan langsung ke bagian akademik gedung A FIB, ia hanya mendapatkan jawaban bahwa KTM untuk bank BRI belum ada. Selain Joel, Ferika–mahasiswa FIB angkatan 2023–merasakan hal yang sama. “Iya belum dapet kalo yang dari bank Mandiri, padahal beberapa bank lain udah,” jelasnya. 

Ketiadaan KTM secara fisik mengakibatkan beberapa kegiatan  mahasiswa terkendala. Salah satunya ialah Aurora, mahasiswa FISIP angkatan 2023, yang mengungkapkan bahwa ia memerlukan KTM dalam beberapa kegiatannya. “Kalau misalkan untuk kebutuhan prokernya gitu untuk mereka LPJ-an. Jadi kalau misalkan harus ngumpulin KTM, kita harus nge-screenshot lagi gitu. Kita harus masukin ke file-nya kalau misalkan ada KTM fisiknya kan bisa kita langsung foto gitu kita bawa,” lanjutnya. 

Menurut penjelasan Arif, mahasiswa yang belum mendapatkan KTM perlu dilihat dari pilihan bank mereka. Hal ini disebabkan oleh lamanya proses distribusi KTM dari setiap bank yang berbeda-beda. “Jadi kalau ada yang terlambat, ya kita harus cek dulu ya terlambatnya karena apa? Dia memilih bank apa? Nah, karena kita tidak bisa mendeteksi apakah si ‘A’ sudah mendapatkan KTM atau belum kalau tidak ada feedback dari mahasiswa”. Arif juga menambahkan bahwa jika memang ada data detail nama mahasiswa yang belum mendapatkan KTM, DALA akan membantu untuk melacak pada bank terkait. 

Penulis: Nadia Rahmadini M.P.  
Editor: Badra D. Ahmad
Kontributor: Mutia Arina Novelita

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.