Foto. PENGAMANAN : Ketatnya petugas kemanaan setelah mobilisasi mahasiswa baru (Foto oleh Mutia)

Foto. PENGAMANAN : Ketatnya petugas kemanaan setelah mobilisasi mahasiswa baru  (Foto oleh Mutia)
Foto. PENGAMANAN : Ketatnya petugas kemanaan setelah mobilisasi mahasiswa baru (Foto oleh Mutia)

MALANG – KAV.10 Hari kedua pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Universitas (PK2MU) Brawijaya mendapatkan kejutan mendadak. Beberapa mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) mengeluarkan spanduk ditengah-tengah pidato rektor. Dampak dari aksi mahasiwa FPIK ini membuat suasana keamanan di lokasi pelaksanaan PK2MU menjadi tegang, padahal sebelumnya pengamanan sama seperti hari sebelumnya. “Panitia memutuskan untuk fokus kepada Maba, untuk masalah Korlap yang meneriaki Maba itu hanya sekedar himbauan agar tidak fokus pada aksi tersebut,” ujar Aditya Muslim Al Ikhsan sebagai ketua pelaksana PK2MU.

Amanda Wahyu selaku koordinator Humas menambahkan bahwa pada saat kejadian tersebut sedang berada di depan Gazebo Fakultas Kedokteran untuk menandatangani perjanjian pers. “Kami dari panitia tidak pernah menduga akan ada kejadian seperti ini, karena pada hari sebelumnya tidak ada kejadian apa-apa” ujar Amanda Wahyu K.
Pengamanan sekitar Samantha Krida terlihat mulai diperketat sejak mobilisasi mahasiswa baru (Maba) dari lapangan rektorat ke Samantha Krida. Dalam mobilisasi banyak anggota koordinator lapangan (Korlap) naik tensi. Terlihat dari aksi mereka yang meneriaki para Maba untuk terus merapat dalam barisan. Ketegangan juga membuat para Korlap menjadi terlihat kacau dengan memasukan Maba yang sakit untuk tetap mengikuti rangkaian acara PK2MU. Tempat sekitar Samantha Krida juga diperketat dengan penambahan jumlah petugas keamanan yang semakin siaga.

Sementara itu, didalam Samantha Krida sendiri kondisi barisan Maba terlihat lengang karena sebelumnya Maba FPIK dipulangkan. Namun nampak jelas Korlap bersiaga dari BACKSTAGE Samantha Krida untuk menghindari hal serupa terjadi.

Pada sisi lain, tentang pendistibusian media cetak dari lembaga pers mahasiswa (LPM) Manda menuturkan “untuk distribusi akan sama dengan kemarin dan kami dari panitia juga ingin sama-sama enak, berita LPM tersebar sedangkan panitia juga tenang.” Pernyataan ini diharapkan dapat menghindari kejadian tahun lalu, dimana banyak media cetak LPM yang dibagikan saat akan keluar dari kampus UB dibuang oleh Maba karena panitia yang memerintahkan hal itu. (amz/ijl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.