BULETIN KETAWANGGEDE EDISI IV

Ketawanggede edisi 4, Warna Brawijaya
“Setiap orang ada zamannya, setiap zaman memiliki pemerannya.”
Ini adalah edisi Ketawanggede yang terakhir, setidaknya bagi kepengurusan redaksi tahun ini. Di edisi selanjutnya, Ketawanggede akan hadir kembali dengan orang-orang yang berbeda. Mungkin demikian kata pepatah di atas. Peran kami dalam menghadirkan Ketawanggede telah sampai pada waktunya, dan di kemudian hari akan tergantikan oleh generasi lain. Yang kami lakukan pada Ketawanggede adalah melanjutkan apa yang dulu pernah ada, lantas mati. Demikian pula yang akan terjadi pada kami: generasi setelah kami akan melanjutkannya, barangkali. Entah setelah ini, atau mungkin dua sampai lima tahun kemudian, atau bahkan puluhan tahun setelahnya. Kita tidak pernah tahu.
Bukan kewajiban kepengurusan setelah kami untuk terus menerbitkan buletin ini. Akan tetapi melanjutkan semangat Ketawanggede bukan lah suatu hal yang pantas dilupakan. Sebagaimana disampaikan pada Salam Redaksi di edisi pertama tahun 2022, kami berusaha mewarisi semangat para pendahulu kami dalam menerbitkan Ketawanggede. Memulai media baru dengan nama baru akan lebih sulit. Sekali pun hal itu akan bisa menjadi catatan sejarah sebuah kepengurusan: “bahwa kepengurusan ini telah menerbitkan buletin ini”.
Bukan itu yang kami mau. Menjadi bagian dari sebuah sejarah adalah dengan memanfaatkan warisan-warisan yang ada serta mewariskan hal itu pada generasi setelahnya. Demikian lah yang kami usahakan. Menghadirkan Ketawanggede setelah puluhan tahun tidak kami maksudkan sebagai keterbuaian di masa kejayaan lalu, melainkan bagaimana kami mewarisi semangat juang para pendahulu serta berusaha mewariskan semangat yang sama pada generasi selanjutnya.
Memang kami tidak mewarisi semangat itu dengan sempurna. Kehadiran kembali Ketawanggede belum menjadikan Kavling10 dikenal seperti puluhan tahun silam. Memang begitu lah tujuan kami, bukan untuk tujuan eksistensial semata melainkan sebuah cara tersendiri dalam menyampaikan apa yang kami yakini benar. Di sini lah independensi sebuah lembaga pers mahasiswa yang khas dapat ditemukan.
Di edisi ini kami tidak menyajikan sebuah isu politik kampus yang menjadi ciri khas Ketawanggede, melainkan fenomena yang terjadi di kalangan mahasiswa. Keberadaan para penggemar artis nasional/internasional di Universitas Brawijaya cukup menarik perhatian kami. Sehingga kami berharap hasil liputan yang melibatkan banyak jurnalis ini dapat menjadi sebuah salam perpisahan kami yang mendalam.
Selamat membaca dan sampai jumpa di Ketawanggede selanjutnya. Pembahasan lebih lengkap ada dalam Buletin Ketawanggede yang juga dapat di unduh pada tautan ini.
Jika anda membaca melalui ponsel, swipe ke samping untuk menuju halaman selanjutnya
Tulis dan Kabarkan!
———————————
Instagram dan Twitter: @lpmlpmkavling10
LINE: @taz3417q
Alamat Surel: onlinelpmkavling10@gmail.com