MAHASISWA UB KELUHKAN LAMBATNYA PENCAIRAN KIP-K, KASUBDIT KESEJAHTERAAN DAN KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA BERI TANGGAPAN

0
Sumber: Sumber: Kumpulan menfess dari akun @yubifess

Bantuan dana dari program Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K) terlambat diterima oleh mahasiswa UB. Pada (11/09), sejumlah mahasiswa mengeluhkan adanya keterlambatan pencairan bantuan KIP-K pada akun base X @yubifess. Bantuan KIP-K yang dijadwalkan turun pada awal bulan September 2025, nyatanya belum diterima oleh mahasiswa. 

Arum (bukan nama sebenarnya), mahasiswa UB angkatan 2024 mengatakan bahwa bantuan KIP-K turun setiap tahun ajaran baru. Bantuan ini dimulai dengan pengajuan yang dilakukan oleh kampus. “Seharusnya itu [bantuan KIP-K] cair di bulan September, tapi sampai sekarang belum ada pengajuan,” jelasnya pada (18/09). 

Ia menambahkan, keterlambatan seperti ini juga pernah terjadi tahun lalu. “Tapi pernah mengalami kemunduran itu waktu semester 1, dulu lagi heboh-hebohnya pembobolan data di Indonesia, jadi [aku] harus memperbarui identitas di web-nya.”

Menanggapi hal ini, Kepala Subdirektorat Bidang Kesejahteraan dan Kewirausahaan Mahasiswa Ilhamuddin menjelaskan bahwa keterlambatan turunnya bantuan KIP-K kepada mahasiswa kebanyakan dikarenakan lambatnya update PDDikti dari fakultas ke rektorat. Ia menyatakan jika PDDikti fakultas dan universitas sudah sama-sama bekerja keras, namun karena update PDDikti bersifat bulanan dan harus menunggu proses akademik semester sebelumnya usai, proses menjadi semakin lama. “Fakultas atau itu baru akan meng-update data PDDikti itu secara umum itu setelah 1 bulan perkuliahan berjalan. Namun untuk yang anak-anak KIP dan afirmasi pendidikan, kita selalu meminta pengajuan untuk percepatan update data di PDDikti,” katanya pada wawancara (21/09).

Bagi mahasiswa lama tentunya sudah tidak asing dengan lambatnya proses penerimaan bantuan KIP-K. Namun bagi mahasiswa baru seperti Nana (bukan nama sebenarnya), tidak adanya informasi dari pihak fakultas dan universitas membuatnya resah. “Tidak ada info lebih lanjut. Update tentang KIP-K tidak dijelaskan, kampus hanya menyuruh saya untuk menunggu info lebih lanjut,” begitu katanya (24/09). 

Dari sudut pandang universitas, kemunduran pemberian bantuan KIP-K ini bukanlah termasuk keterlambatan. Ilhamuddin menjelaskan, “Kalau di dalam kalender kita sebenarnya enggak mundur sih. Kalender kita itu memang mengusahakan maksimal di minggu pertama Oktober itu sudah semua selesai pencairan. Dari tahun-tahun sebelumnya kita selalu mengusahakan maksimal di Oktober minggu pertama itu sudah cair semuanya.”

Meski demikian, penerima KIP-K harus memutar otak mereka demi menghadapi situasi ini. Narasumber lain yang merupakan mahasiswa angkatan 2023, Angel, menyatakan jika ia harus bekerja membuka jasa desain banner/spanduk untuk mencukupi biaya hidup. Sementara itu, Ilse, mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) angkatan 2024, menuturkan ia harus menghemat sisa uang yang dimiliki dengan mengurangi lauk makan. “Kan juga butuh asupan ya, ikan, ikan laut ataupun ayam. Itu distop [mengonsumsi] dulu karena keuangan juga lagi menipis,” jelasnya. 

Ia juga menambahkan bahwa selagi menunggu turunnya bantuan dana, ia mengajar di bimbingan belajar yang keuntungannya dapat digunakan untuk membeli paket internet. “Kalau misalkan sedang libur les saya tidak mendapatkan [untung], tapi dengan adanya uang itu juga saya sangat terbantu untuk membeli kuota atau data.”

Pihak kampus sendiri tidak menawarkan solusi apapun pada penerima selain menunggu bantuan KIP-K cair. Para narasumber dari pihak mahasiswa mengaku tidak diberikan solusi apapun selain menunggu. Menurut Ilhamuddin, meskipun pihak universitas aktif berkomunikasi dengan akademik untuk proses percepatan PDDikti, ia tidak menjelaskan solusi lain selain menunggu.

Penulis : Az-zahra Aqilah dan Sofidhatul Khasana 
Editor : Nadia Rahmadini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.