Kebijakan Rektor dan Polemik Kendaraan Pribadi Mahasiswa Baru
MALANG-KAV.10 Rektor UB M. Bisri akan menyediakan sepeda bagi warga kampus untuk merealisasikan program Jumat Bersepeda. Wacana ini mencuat sebagai alternatif kepada mahasiswa baru (maba) yang tidak diperkenankan membawa kendaraan selama satu semester.
Adanya pelarangan membawa kendaran diakui Bisri sebagai jalan tengah mengatasi kepadatan di dalam kampus. “Upaya apapun kami lakukan untuk mengurai kemacetan dan sanksi yang diberikan sesuai dengan peraturan itu,” tegasnya.
Kepala Keamanan UB Priyo Firmanto pun mengatakan aturan ini berguna untuk mengenalkan kepada maba tentang aturan kampus, lokasi parkir, dan lokasi rawan kriminalitas serta antisipasi untuk mengurangi tindakan curanmor. “Akan optimal apabila maba menggunakan atribut khusus,” tambahnya.
Khusus untuk PK2MU Raja Brawijaya 2017 hari pertama, UB menyediakan parkir khusus bagi kendaraan maba di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG). Lokasi lain berada bersebelahan dengan pos kemitraan Brawijaya.
Namun di sekitar gerbang KPRI, tampak beberapa maba memarkir kendaraannya. Muhammad Eko selaku juru parkir di tempat tersebut mengakui bahwa maba memang memarkirkan kendaraannya di luar kampus.
“Kalau tahun lalu pukul 4 pagi tempat parkir sini sudah penuh semua, tapi sekarang jumlah maba yang parkir di sini menurun drastis,” katanya.
Selain pelarangan membawa kendaran, UB akan menerbitkan stiker bagi warga UB yang memiliki kendaraan pribadi. Kebijakan ini juga akan dilaksanakan setelah UB Kampus Dieng benar-benar siap ditempati. (jef/eff/nur)