Jaket Angkatan 2015 Belum Dibagikan, Mahasiswa Aksi
MALANG-KAV.10 Aksi menuntut kejelasan pengadaan jaket mahasiswa 2015 berlangsung hari ini, Jumat (21/16). Pengadaan jaket mahasiswa angkatan 2015 terlambat hingga semester tiga mereka menduduki bangku kuliah. Puluhan mahasiswa melakukan longmarch dan melakukan orasi di depan Guest House Brawijaya. Dikabarkan Rektor Universitas Brawijaya sedang berada di dalam gedung. Namun, aksi itu tidak mendapatkan respon dari Rektor sehingga mereka bergerak menuju gedung rektorat untuk melanjutkan orasi.
Mahasiswa mempertanyakan transparasi dana anggaran jaket oleh pihak Rektorat. Pasalnya, audit data yang tertulis di LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) UB, website resmi UB dinilai tidak rasional. Di sana tertulis anggaran pendapatan dari jaket almameter mahasiswa 2015 secara keseluruhan hanya sebesar Rp 4.400.000,00. Nominal itu sangat kecil dibanding dengan jumlah mahasiswa 2015 yang berjumlah 15 ribu orang lebih.
Wakil Rektor IV UB Sasmito Djati, menegaskan bahwa data keuangan UB sudah diatur menggunakan sistem menejemen audit yang valid. Namun, ia juga tidak menampik jika dalam audit data tersebut bisa saja terjadi kesalahan.
Menanggapi keterlambatan pembagian jaket untuk angkatan 2015, Kabag Barang Milik Negara UB Edi Kuncoro menjelaskan bahwa proses pemenang lelang kaos, jaket dan jas almamater akan akan dipastikan bulan Desember 2016. “Kaos bagi angkatan 2015 yang berjumlah 15 ribu, akan dibagikan akhir Desember 2016, sedangkan kaos untuk angkatan 2016-2017 dibarengkan jaket angkatan 2015-2016, pendistribusian terakhir bulan Mei 2017 akan mendapatkan semua,” ujar Edi Kuncoro, Kabag Barang Milik Negara.
“Saya tekankan kembali bahwasanya pernyataan yang paling bisa dipegang adalah peryataan formal atau SK, bukan pendapat-pendapat umum. Di sini, saya kira teman-teman sudah menyiapkan data yang nantinya bisa di compare dengan yang ada di rektorat,” ujar Agil, salah satu mahasiswa yang melakukan aksi.
Pihak rektorat bersedia memenuhi tuntutan mahasiswa. Rektorat akan mempersiapkan data untuk dibandingkan dengan data mahasiswa yang melakukan aksi. Sesuai dengan tuntutan dari mahasiswa, pihak Rektorat bersedia mempublikasikan data dan membuat forum serta menjelaskan pola anggaran, pelelangan dan masalah tata kelola anggaran keuangan terkait keterlambatan jaket 1 tahun. (dik/sin/ain)