gerai minimarket milik SMK Bisri Syansuri yang bekerjasama dengan salah satu waralaba terbesar di Indonesia (do.Kavling10/efrem)

gerai minimarket milik SMK Bisri Syansuri yang bekerjasama dengan salah satu waralaba terbesar di Indonesia (do.Kavling10/efrem)
gerai minimarket milik SMK Bisri Syansuri yang bekerjasama dengan salah satu waralaba terbesar di Indonesia (dok.Kavling10/efrem)

Jombang-Kav.10 Salah satu gagasan untuk mengembangkan penddikan di Pesantren adalah pendirian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hilmy Muhammadiyah, staf Kementerian Agama, menuturkan, dengan masuknya SMK berbasis pesantren, lulusan ini nantinya akan mengisi posisi teknisi menengah.

Pernyataan ini dikatakannya dalam diskusi dan bedah buku ‘Pesantren Akar Pendidikan Islam Nusantara’ di bazar dan Pasar Rakyat Denanyar, Minggu (2/8). Dalam pelaksanaannya, untuk membentuk SMK berbasis pesantren bukan perkara yang mudah bagi kementeriannya. Beberapa kiai pengasuh pesantren bertanya maksud pendirian SMK di pesantren. “Mau diapakan lagi pesantren ini,” kenang Hilmy saat melakukan persuasif kepada seorang kiai.

Sebagian besar kekhawatiran itu, kata Hilmy, lantaran sebagian besar kiai mengira tradisi dan budaya pesantren yang selama ini ditanamkan akan hilang. Namun Hilmy meyakinkan, dengan hadirnya SMK ini, tradisi di pesantren tidak akan hilang. Malah, katanya, akan diadopsi. “Kalau ada pesantren dan SMK di dalamnya, pesantren tersebut akan bisa mandiri,” ujarnya.

Di ponpes Denanyar sendiri, sudah berdiri sebuah gerai minimarket yang bekerjasama dengan salah satu waralaba terbesar di Indonesia. Minimarket tersebut digunakan sebagai tempat pelatihan bagi para santri.(eff)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.