Lebih Baik Nakal Yang Lain, Daripada Pakai Narkoba
Malang – Kav.10 – Peredaran gelap narkoba masuk ke dalam golongan kejahatan luar biasa (extraordinary crime) di Indonesia. Gejala epidemi ini juga masuk ke dalam ranah akademik, bahkan ke perguruan tinggi.
Pernyataan ini diujarkan oleh Slamet Pribadi, Kabag Humas BNN RI, saat mengisi talk show Hari Anti Narkotika Internasional yang diselenggarakan UKM Tegazs, di Studio UB TV, Sabtu (27/6). Dia menceritakan, kejadian ini pernah mendera mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Mereka menggunakan salah satu ruangan di kampus untuk memakai narkoba.
Bagi kalangan mahasiswa, pengenalan terhadap narkoba ini perlu dengan cara extraordinary juga. Sekali mencoba, pengguna sulit keluar dari jeratannya.
Pihak kepolisian dan BNN tidak serta merta harus menanggung penuh upaya pencegahan. Butuh kesadaran masyarakat, karena penyalahgunaan ini merupakan gejala epidemik yang juga melibatkan masyarakat.
Belum ada pengguna narkotika mampu menjadi mahasiswa berprestasi. “Kasus di Malang, rata-rata pengguna narkoba itu merupakan mahasiswa semester 10, 12, dan 14,” ujar Gunawan Marsudi, Kanit I Satreskrim Polresta Malang.
Slamet menuturkan, kepedulian masyarakat Malang terhadap penyalahgunaan narkoba masih kurang. “Jika masyarakat memiliki pandangan seperti ini, lingkungan seperti ini akan memicu penyalahgunaan narkoba dengan mudah sekali,” ujarnya.
Peredaran yang semakin berkembang dan marak di masyarakat, mendorong Miftakhul Sulistiyani, mahasiswa Universitas Bhayangkara Surabaya, lebih selektif dalam pergaulan. “Terutama di dunia maya. Lalu, selektif juga dalam pemilihan makanan, karena kita tidak tahu mana yang mengandung narkoba,” katanya.
“Anda lebih baik melakukan kenakalan remaja yang lain, daripada menyalahgunakan narkoba,” tutup Gunawan di penghujung acara. “Tapi, bukan berarti saya menyarankan Anda untuk melakukan kenakalan remaja.”
Peringatan HANI tahun ini mengangkat tema Let’s Develop Our Lives Our Communities Our Identities Without Drugs. (ain/eff)