PK2MABA PTIIK: Tidak Ada Sistem Otoriter Panitia
MALANG-KAV 10 Rabu (3/9) PTIIK melaksanakan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Maba (PK2Maba). Acara tersebut tampak berbeda, karena PK2MABA PTIIK tidak mengenal dengan sistem otoriter panitia, pemberian tugas tidak memberatkan peserta, dihapuskannya Koodinator lapangan (Korlap), dan penggabungan panitia dari dosen dan mahasiswa.
Menurut Edi Santoso, Kapel PK2MABA menuturkan, alasan penggabungan panitia tersebut sebatas mematuhi SK DIKTI yang menyebutkan PK2MABA dipanitiai oleh gabungan dosen dengan mahasiswa. Tanggung jawab sebagai ketua pelaksana dipegang oleh dekan atau pembantu dekan. “Terkait kepanitian ini seharusnya mahasiswa dapat menerimanya, karena sudah peraturan yang dikeluarkan langsung oleh Dikti, namun saya tidak tahu selama ini apakah mahasiswa dapat menerima atau tidak atas keputusan ini, ” kata Edi Santoso.
Edi Santoso menambahkan, sebenarnya penggabungan panitia ini baik. Hal ini supaya tidak menjadi ajang pembalasan dendam oleh mahasiswa lama terhadap Maba, dan semua itu kembali ke peraturan yang dikeluarkan Dikti. Dia berujar untuk penghapusan Koodinator lapangan (Korlap) bertujuan menghapuskan paradigma Maba terhadap panitia yang selalu galak dan bentak-bentak.
Keterangan berbeda disampaikan Andi Muhammad Riski sebagai Presiden BEM PTIIK. Ia mengatakan, sebenarnya yang kami lakukan mengacu pada SK Rektor UB. “Isinya, kegiatan PK2MABA dipanitiai oleh dosen dan mahasiswa, ” kata Andi Muhammad. Kami menyambut maksud baik Rektor untuk menggabungkan panitia dari mahasiswa dan dosen, karena itu dapat merekatkan hubungan antara mahasiswa dan dosen. Dia menambahkan, untuk panitia PK2MABA selama ini dapat menerima peraturan yang dikeluarkan rektor, karena peraturan tersebut bertujuan baik bagi masing-masing fakultas.
Salah satu Maba bernama Wati menuturkan PK2MABA di PTIIK sangat menyenangkan, pemberian tugas sangat bermanfaat bagi Maba, dan PK2MABA ini sangat berbeda dengan fakultas lain. “Kedepannya panitia supaya acara ini tidak dilakukan hanya di kelas, karena sangat membosankan bagi saya, dan diusahakan sesekali diterjukan ke lapangan dengan suasana yang berbeda,” katanya memberi saran. (ull/ely)
* berita ini telah diedit pada tanggal 08 september 2014 untuk menaggpi kesalahan penulisan nama narasumber.
Mohon di cek lagi. Nama kapel PK2MABA PTIIK bukan Aji Santoso, tetapi Bapak Edi Santoso, S.Si., M.Kom
Terima kasih atas informasinya. kami mohon maaf atas kesalahan tersebut.