13 Tuntutan Warnai Peringatan Hardiknas
Jumat (2/5), Puluhan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) melakukan aksi di depan gedung rektorat UB dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Massa aksi yang berjumlah lebih dari 70 mahasiswa tersebut berasal dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Universitas Brawijaya dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Brawijaya, serta beberapa elemen mahasiswa lainnya melakukan aksi tersebut dari pukul 9 pagi hingga pukul 11.35.
Dalam aksi tersebut, massa aksi menuntut Rektorat UB untuk segera melakukan perbaikan terhadap sistem pendidikan di Universitas Brawijaya yang dirasa masih kurang bagus. “Aksi ini kita gerakkan dalam memperingati momentum hari pendidikan nasional, selain itu aksi ini dilakukan untuk mengungkapkan kegelisahan mahasiswa Universitas Brawijaya terhadap buruknya sistem pendidikan di Universitas Brawijaya selama ini”, kata Lutfhil Hakim, kordinator aksi dari PMII Komisariat Brawijaya.
Sejalan dengan hal tersebut, Dio sebagai korlap aksi dari HMI UB mengungkapkan bahwa, aksi memperingati hari pendidikan kali ini dilakukan di dalam kampus sebagai bentuk dari sikap kritis mahasiswa. “ kita menganggap sistem pendidikan yang ada di UB masih banyak kekurangan”, keluh mahasiswa Fakultas Hukum ini.
Massa aksi menuntut beberapa hal yang harus segera dibenahi oleh Rektorat UB, tuntutan tersebut antara lain:
- Memperbaiki pengelolaan pendidikan di UB.
- Memulihkan status Akreditasi UB yang turun serta segera ditindaklanjuti oleh pihak Rektorat.
- Merevisi kembali Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang nominalnya dirasa tinggi.
- Memperbaiki dan melengkapi fasilitas yang ada di kampus.
- Menuntut agar UB bersikap netral dalam momentum politik.
- Menghapuskan sifat profit oriented UB.
- Mengurangi kuota penerimaan mahasiswa UB yang dirasakan sangat banyak.
- Memperjelas status prodi yang telah expired atau tidak berlaku.
- Hapuskan kuliah pada hari sabtu, minggu dan malam hari.
- Wujudkan tenaga pengajar yang professional
- Percepat pembangunan Masjid Raden Patah UB, serta perjelas proses pembangunannya.
- Tingkatkan keamanan di dalam kampus
- Transparasi Beasiswa dan Penjaringan yang tepat sasaran.
Massa aksi sempat mencoba merangsak masuk pada pukul 10.32, namun dapat diredam oleh satuan pengamanan gedung rektorat. Pada pukul 11.15 staff kemahasiswaan Rektorat UB, Bapak Imam menemui massa aksi, ia mengatakan bahwa Rektorat UB menanggapi tuntutan tersebut dan menjadikan beberapa tuntutan tersebut sebagai masukan bagi pihak rektorat dalam pengelolaan sistem pendidikan di Universitas Brawijaya. Aksi yang berlangsung sejak pagi tersebut selesai pada pukul 11.35 WIB. (mhm)