Mahasiswa Bidik Misi Mengundurkan Diri Tidak Diketahui Rektorat

9

MALANG-KAV.10 Ribuan mahasiswa berbondong-bondong ingin memperoleh beasiswa baik yang berasal dari sebuah lembaga institusi, baik itu perusahaan, pemerintah ataupun perguruan tinggi. Beasiswa dirasa sangat penting bagi mahasiswa karena akan meringankan finansial yang dibebankan Perguruan Tinggi (PT) untuk melanjutkan kegiatan perkuliahan. Namun hal berbeda dipikirkan oleh beberapa mahasiswa penerima bantuan pendidikan Bidik Misi Universitas Brawijaya (UB). Meski telah dinyatakan lolos sebagai penerima Bidik Misi, sejumlah mahasiswa justru mengundurkan diri sebagai mahasiswa penerima Bidik Misi UB.

Alasan yang dilontarkan salah seorang mahasiswa non-aktif Bidik Misi UB angkatan 2012 yakni karena tuntutan ekonomi keluarga untuk bekerja dibandingkan harus melanjutkan kuliah. “Bidik Misi UB sering terlambat peluncuran dana-nya,” tambah TW (nama samaran) yang kini telah bekerja di salah satu perusahaan perkabelan.

Senada dengan TW, seorang mahasiswa Agrobisnis UB juga resign karena lebih memilih masuk Yayasan Kedaerahan. “Saya resign sebelum menandatangani perjanjian kontrak dengan pihak dikti”, tukas mahasiswa yang enggan namanya dipublikasikan. Selanjutnya, pihak rektorat mengalihkan dana beasiswa tersebut kepada mahasiswa yang benar-benar dianggap memenuhi persyaratan untuk menerima Bidik Misi.

Ada pula salah satu mahasiswa UB yang mengundurkan diri dari Bidik Misi karena lebih memilih berkarir sebagai pemain sepakbola di Arema. Tjutjuk Usmanhadi, Kepala Bagian Kemahasiswaan Bidang Kesejahteraan Mahasiswa, mengatakan baru mengetahui hal tersebut. “Lho, saya tidak tahu tentang hal ini, malah baru dengar,” ujarnya sembari tertawa.

“Kami akan memberikannya untuk mahasiswa se-prodi untuk meneruskan Bidik Misi tersebut sejak saat adanya konfirmasi dari pihak akademik Fakultas,” tutur pria yang kerap disapa Tjutjuk ini. Ketika ditanya mengenai jumlah mahasiswa Bidik Misi drop out (DO) ia tidak memberikan tanggapan dengan alasan kurangnya validitas data. “Kami susah mendapati mahasiswa Bidik Misi DO, setelah 2 kali tidak mengikuti UAS dengan tanpa izin yang jelas maka baru kita bisa menyebutnya DO dan menghentikan aliran dana dari dikti” tambahnya. Pasalnya, bantuan beasiswa tersebut langsung masuk ke rekening masing-masing mahasiswa dari dikti. Sehingga pihak rektorat mengaku kesulitan untuk meninjau kelancaran beasiswa tersebut.

Bidik Misi tergolong beasiswa dengan jumlah mahasiswa penerima terbanyak dan dana terbesar selain PPA dan BBM yang dikeluarkan pihak dikti dibandingkan dengan 157 beasiswa lain di Universitas Brawijaya. Anggaran setiap individu berhak mendapat 1 juta setiap bulan dari dikti dengan akumulasi 6 : 4, 600 ribu untuk biaya hidup mahasiswa dan 400 ribu untuk biaya pendidikan per semester. Selain itu terdapat bantuan tambahan dari rektor sebesar 200 ribu per mahasiswa yang pencairannya setiap 3 bulan sekali diakhir bulan. “Kalau bantuan 200 ribu itu tidak ditanggung melainkan ditambahkan,” tambah Tjutjuk. Ketentuan dari perjanjian kontrak yang telah ditanda tangani antara mahasiswa dengan dikti memang sangat banyak. Selain memiliki keterbatasan ekonomi, mahasiswa harus berprestasi yakni memiliki minimal IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) 2,00.

“Banyak diluar sana mahasiswa yang lebih tidak mampu dan berprestasi namun tidak mendapatkan Bidik Misi. Untuk ini hati nurani mahasiswa sangat diutamakan”, terang Tjutjuk. “Seringkali Bidik Misi menimbulkan keirian dalam dunia pergaulan, karena penampilan yang kurang layak dianggap miskin,” tutupnya. (SA/FHA).

9 thoughts on “Mahasiswa Bidik Misi Mengundurkan Diri Tidak Diketahui Rektorat

  1. kak, kalau mengundurkan diri sebagai mahasiswa bidikmisi setelah kuliah semester 2 itu dikenai sanksi nggak,,? soalnya mau pindah sekolah ke kedinasan..makasih

      1. Tanpa sanksi itu khusus UB atau gimana kak?

        Terus kalau misal mengajukan surat pengunduran diri ke dekan/rektor, apakah akan disetujui?

        Maaf kak ikutan nanya

        1. maaf ikut bertanya juga. saya berencana ingin mengundurkan diri sebagai penerima bidikmisi juga setelah kulih semester 2 ini ka, karena ingin pindah ptn. kalau boleh tau prosedur dan syarat pengunduran bidikmisi bagaimana ya ka?

  2. kak, kalau misal kan kita belum menerima bantuan bidikmisi karena kita masih MABA, terus kita akan keluar tanpa alasan(langsung keluar tanpa pengunduran diri) itu nantinya akan berpengaruh ke SMA kita apa nggak ya kak

  3. Maaf ya ka nnya lg,misal kan saya d terima d stan tu,tp ikut jg bidikmisi itb,tp d itb ny loloskan,saya mengundurkan diri dr itb,apa saya dpt sangsi ka,atau ganti rugi semacam ny…..tlng d balas ya ka….

    1. Wah sama aku jg mau ikut stan dan dpt bidikmisi, aku baca” si katanya hrs ganti biaya yg udh dikasi 🙁 tp gtau deh

  4. Assalamualaikum mau tanya ka..
    Misalnya kalo kita mahasiswa Bidikmisi
    Trus kita berhenti karena tidak cocok dengan mata kuliah yg terpilih

    Tapi saat berhenti kita tidak melapor ke pihak Bidikmisi..
    Apakah kita di kenakan sanksi?

  5. Mau tanya juga dong,saya mahasiswi penerima BM skrg sdh semester 5,tapi Sy sdh tdk kuliah lagi,dan masalahnya sy tdk melaporkan ke pihak kampus kalau sy sdh tdk mau kuliah lagi,apakah sy sebagai penerima BM harus ganti rugi semua biaya yg SDH di kasih?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.