Pemira Terlambat, Antusiasme FISIP Tetap Tinggi
MALANG – KAV. 10 Pelaksanaan Pemilihan Mahasiswa Raya (Pemira) 2013 untuk presiden Eksekutif Mahasiswa (EM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Brawijaya (UB) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) molor dari jadwal yang semula harus dimulai pukul 08.00 WIB menjadi pukul 10.12 WIB. Pasalnya, mobil pengangkut logistik Pemira mogok di seputaran Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UB pada pukul 09.00 WIB. Mobil pengangkut logistik tersebut mengangkut perlengkapan Pemira seperti surat suara, kotak suara, bilik suara, alat tulis, alat pencoblosan, daftar mahasiswa aktif, hasil fit and proper test kandidat presiden EM dan anggota DPM, serta keterangan cara pemilihan.
“Tadi panitia di FISIP harus mengangkut barang-barang logistik Pemira dari FMIPA dengan berjalan kaki,” ujar Andi Alfian, bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemira UB. Menurut penjelasan mahasiswa Hubungan Internasional tersebut, selain kendala distribusi logistik, juga terdapat kendala lain Pemira di FISIP yaitu banyak mahasiswa yang ingin berpartisipasi dalam pemilihan tapi tidak memiliki Kartu Tanda Mahasiswa (KTM). Sesuai dengan Standard Operating System (SOP) Pemira, mahasiswa yang tidak memilki KTM dapat memilih dengan mendaptkan surat pernyataan yang mengetahui Dekan, Pembantu Dekan I atau Pembantu Dekan III dan berstempel fakultas.
Meski terdapat beberapa kendala teknis, Pemira di FISIP berlangsung kondusif dan tak dijumpai kecurangan. “Antusiasme mahasiswa FISIP sangat luar biasa. Bahkan sampai detik-detik terakhir, TPS FISIP masih diramaikan mahasiswa yang mengantre untuk memilih,” ungkap Andi dengan bangga. Dari kurang lebih 1500 mahasiswa FISIP, menurut penuturan Andi yang tercatat 800-an mahasiswa yang memilih. Sayangnya, data mahasiswa yang telah memilih belum bisa dipublikasikan karena masih akan didata untuk Berita Acara Pelaksanaan (BAP). (aam)