Misskoordinasi dan Mobil Mogok Menyebabkan Pemira Terlambat
MALANG-KAV.10 Pemilihan Mahasiswa Raya Universitas Brawijaya 2013 (Pemira UB) hari ini (11/12) serentak dilaksanakan di seluruh fakultas termasuk juga di UB Kediri. Namun, sesuai dengan visi pemira yakni Proyeksi (Profesional, loyal, efektif, demokratis, independensi) ada baiknya harus dikaji kembali pada kata profesional. Pasalnya seperti yang terjadi pada tempat pemilihan suara (TPS) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), logistik seperti kotak suara, surat suara, dan alat-alat pencoblosan, mengalami keterlambatan pengiriman dari pihak panitia Pemira pusat. Pencoblosan yang seharusnya dilakukan sejak pukul 08.00 pagi tadi, harus molor hingga pukul 10.25. “Logistik baru datang 09.45, setelah kami menghitung ulang logistik tersebut, akhirnya kami membuka TPS jam setengah sebelas,” ujar Riski Agung P, kordinator Panlok FEB. Keterlambatan pengiriman logistik akibat dari misskordinasi antar panitia. Hal tersebut berpengaruh pada perkiraan awal panlok, bahwa penumpukan jumlah pemilih akan terjadi jam sembilan setelah mahasiswa selesai kelas, namun gagal karena logistik mengalami keterlambatan. Akibatnya banyak mahasiswa yang tidak jadi mencoblos pada saat itu.
Kendala lain juga dialami panlok, seperti masalah peminjaman perlengkapan kursi dan meja ke dekanat. Karena kurang berhasil, akhirnya panlok meminta bantuan peminjaman 30 kursi ke panitia Pemira pusat. “Saya tunggu sampek malam, namun yang datang Cuma 10 kursi, padahal sebelumnya kami sudah mengajukan peminjaman 30 kursi dan 4 meja.” papar Riski. Selain itu, permintaan panlok untuk mendirikan dua TPS di FEB juga ditolak oleh pihak dekanat. Selebihnya pelaksanaan Pemira di FEB tergolong lancar meskipun jumlah partisipasi mahasiswa terhadap Pemira tidak sampai 20% dari keseluruhan mahasiswa yang memperoleh hak suara. Dari 1600 mahasiswa yang memiliki hak suara, sampai pukul 16.00 sore tadi baru sekitar 160 mahasiswa yang menggunakan haknya.
Keterlambatan pengiriman logistik pun terjadi di Fakultas Kedokteran. Ghozy Al Atqiyah selaku koortdinator TPS yang terletak di FK memaparkan bahwa pelaksanaan pencoblosan padaa TPS tersebut berbeda dengan lainnya karena berbagai kendala yang terjadi. “ Kami terpaksa memulai pencoblosan pada pukul 11.00 karena mobil yang mengangkut kotak suara mengalami mogok. Selain itu, tempat yang telah kami siapkan sebagai TPS baru dibuka pukul 09.00 WIB. Karena berbagai kendala itu maka pencoblosan di TPS ini akan berakhir pada pukul 19.00 WIB,” tutur koordinator TPS tersebut.
Walaupun banyak kendala yang terjadi, hal tersebut tidak menurunkan partisipasi mahasiswa FK. Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) tersebut memaparkan bahwa partisipasi mahasiswa FK dalam pemira kali ini cukup baik. “ Mahasiswa disini partisipasinya cukup tinggi. Bahkan, tadi terjadi antrian saat pencoblosan,” papar Ghozy.
Ghozy juga memaparkan bahwa telah terdapat sektar 424 mahasiswa yang turut berpartisipasi dalam Pemira tahun ini. “Terhitung sampai pukul 16.00 telah ada 424 mahasiswa yang telah tercantum dalam Daftar Mahasiswa Aktif (DMA) yang telah menggunakan hak pilihnya dalam pemira kali ini. Untuk menggunakan hak pilihnya, selain memiliki KTM (red: Kartu tanda mahasiswa), mahasiswa yang akan menggunakan hak pilihnya juga harus terdaftar dalam DMA. Jika tidak memenuhi syarat keduanya maka mahasiswa tersebut tidak bisa menggunakan hak pilihnya,” tambah mahasiswa jurusan Fisika tersebut. (din/ang/teo)