Maba Bicara, Panitia Mendengar
MALANG-KAV.10 Hari kedua pelaksanaan Program Orientasi Studi Terpadu Fakultas Pertanian (POSTER FP) terlihat berbeda. Bila fakultas lain para mahasiswa baru (maba) masih sibuk dengan urusan baris-berbaris dan pemeriksaan tugas dan atribut oleh para panitia, namun pemandangan menarik terlihat di area parkir budidaya pertanian (BP). Salah satu mahasiswa baru naik ke atsa panggung yang biasa dijadikan tempat instruksi para disiplin mahasiswa (disma) dan berorasi mengajak seluruh maba lainnya untuk naik ke atas panggung. Awalnya para maba masih sungkan dengan ajakan tersebut, namun setelah yakin dengan orasi yang disampaikan perlahan para maba meninggalkan barisan dan menaiki panggung.
Para Disma yang saat itu berada di area parkir BP tercengang ketika seluruh maba menaiki panggung. Jeremia Panjaitan, maba yang berorasi saat itu menuturkan bahwa ini adalah bentuk solidaritas sesama mahasiswa baru FP. Momentum ini dilakukan ketika para maba mendapatkan hukuman karena tidak menyerahkan tugas dan melengkapi atribut. “Saya memang tidak mendapat sanksi. Saya tergerak melakukannya supaya teman-teman lain tahu arti solidaritas itu,” papar Jeremia saat diwawancarai. Ia menambahkan tidak ada maksud untuk melakukan perlawanan terhadap para panitia dan tetap menghormati mereka selama masa orientasi berlangsung.
“Awalnya disma memberikan semacam stimulan dan kecerdasan untuk berani kritis, berani berpendapat dan menumbuhkan rasa solidaritas dan akhirnya ia pun berani mengungkapkan pendapatnya,” ungkap Reza Adi Pratama, ketua pelaksana (kapel) POSTER FP 2013. Ia menambahkan bahwa ini merupakan hal positif karena para maba ini diharapkan menjadi pemimpin yang unggul.
Reza juga menambahkan bahwa pihak panitia tidak merasa was-was karena walaupun menanamkan nilai solidaritas kepada maba tetapi tetap kebanggaan sebagai mahasiswa FP.
Acara tetap berjalan dengan lancar dan para maba tetap mengikuti rangkaian acara POSTER dengan tertib dibawah pengawasan para panitia. (eff)
