Humas PK2MU Kisruh, Rugikan Banyak Pihak

0

Tunggu: Foto para awak pers yang menunggu untuk masuk ke dalam gedung Samantha Krida ( Foto oleh M. Akhrizul)

Tunggu: Foto para awak pers yang menunggu untuk masuk ke dalam gedung Samantha  Krida  ( Foto oleh M. Akhrizul)
Tunggu: Foto para awak pers yang menunggu untuk masuk ke dalam gedung Samantha
Krida
( Foto oleh M. Akhrizul)

MALANG- KAV 10. Birokrasi hari pertama PK2MU (Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Universitas) Brawijaya, mengalami kekisruhan. Kekisruhan diawali pada saat proses mobilisasi mahasiswa dari lapangan rektorat ke Samantha Krida. Proses mobilisasi memakan waktu kurang lebih 30 menit dengan 12 gelombang dari lapangan rektorat, satu gelombang mahasiwa telat. Pada saat mobilisasi, banyak gelombang mahasiswa yang bentrok saat akan masuk ke Samantha Krida sehingga harus ada yang menunggu walaupun mereka telah tiba lebih dulu. “ Tadi sempat nunggu antar cluster, mungkin kurang koordinasi, kurang rapi “ ujar Dewi Resti Nazully salah satu mahasiswa baru fakultas kedokteran dari cluster 4. Kemudian saat jajaran rektorat akan masuk, panitia memasukan lagi gelombang mahasiswa ‘ buangan ‘ dari GOR Pertamina dan beberapa mahasiswa dari pos kesehatan.

Sebelumnya di pintu samping Samantha Krida banyak awak pers yang kebingungan karena harus menunggu selama kurang lebih 20 menit. Padahal sebelumnya awak pers mendapatkan informasi bahwa pers boleh langsung masuk ke Samantha Krida dengan alasan pengkondisian didalam belum selesai ujar salah satu anggota humas yang menjaga pintu masuk Samantha Krida. Ketika Adithiya Muslim Al Ikhsan, selaku kapel PK2MU dikonfirmasi akan hal ini mengatakan “ PJ pers yang berada didalam dan juga tempat wawancara belum siap.” Awak pers lain dari LPM Manifest Fakultas Hukum ditanyai pendapatnya akan hal ini, mengatakan bahwa tidak mencurigai panitia, namun memang kenyataannya seperti hal yang disembunyikan sehingga menjadi sesuatu yang paranoid.

Kisruh ini juga membuat pertanyaan akan Surat Kesepakatan antara EM dan LPM di UB tentang poin mengenai narasumber dari panitia yang dapat diwawancarai hanya kapel dan koordinator humas. Saat akan ditemui didepan sakri oleh awak pers, koordinator humas sulit sekali ditemui. Bahkan awak pers hanya diberikan nomor handphone untuk membuat janji bertemu. Ketika di hubungi koordinator humas tidak menjawab. Walaupun sudah disediakan tempat wawancara koordinator humas tidak berada ditempat untuk ditanyai kapan saja. (amz/ijl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.