Aksi Kamisan Malang Suarakan Keresahan Atas Kenaikan Harga Bahan Pokok
MALANG-KAV.10 Harga bahan-bahan pokok yang naik mewarnai kondisi ekonomi pasca pemilihan umum tahun 2024 ini. Kondisi tersebut menjadi poin tuntutan Aksi Kamisan Malang pada Kamis (8/3) di perempatan Kayutangan, Malang.
Hamdani, salah satu orator aksi, menyatakan bahwa kondisi naiknya bahan pokok ini, tidak bisa dilepaskan dari kondisi politik pasca pemilu. Ia menyebutkan bahwa kenaikan ini ada hubungannya dengan praktik money politics yang ada pada saat musim pemilu. “Karena politik uang, itu banyak beredar di masyarakat. Sehingga pengusaha menaikkan harga (dagangannya, red.) karena merasa masyarakat pegang uang,” ucap Hamdani dalam orasinya.
Hamdani menilai bahwa kondisi ini diperparah dengan adanya Undang-undang Cipta Kerja yang memotong banyak hak ketenagakerjaan. “Hak cuti, hak kesehatan, dan hak-hak yang lain itu dipotong. Jadi perlindungan sosialnya semakin rendah,” serunya. Kombinasi kondisi-kondisi tersebut membuat masyarakat semakin sulit untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya.
Lebih lanjut, Hamdani khawatir jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, ketimpangan sosial akan semakin jauh jaraknya. “Seandainya kondisi ekonomi yang semakin timpang ini tidak segera diselesaikan, situasinya akan sama. Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin,” ungkapnya.
Selain menyuarakan kenaikan harga bahan pokok, Aksi Kamisan kali ini juga menyuarakan tuntutan penyelesaian pelanggaran Hak Asasi Manusia seperti sebelumnya, seperti kasus Kanjuruhan dan peristiwa-peristiwa pelanggaran HAM pada era orde baru yang belum terselesaikan. Aksi ini menuntut para pelaku pelanggaran HAM yang masih menghirup udara bebas agar diadili secepatnya.
Penulis: Ahmad Ahsani Taqwiim
Editor: Adila Amanda