DUKA BERLARUT SELAMA SATU TAHUN, JARINGAN SOLIDARITAS KEADILAN KORBAN KANJURUHAN KEMBALI LANTANGKAN PERNYATAAN SIKAP
MALANG-KAV.10 Tepat pada 1 Oktober 2023, Stadion Kanjuruhan kembali ramai dipenuhi dengan massa aksi yang tergabung dalam Jaringan Solidaritas Keadilan Korban Kanjuruhan (JSKK) untuk memperoleh keadilan yang selama satu tahun ini masih dirampas oleh negara. Tak adanya tanggung jawab dan penanganan yang jelas, membuat duka semakin menumpuk selama satu tahun penuh.
Massa aksi datang dari Stadion Gajayana, Kota Malang, dan melakukan konvoi menuju Stadion Kanjuruhan. Saat aksi berlangsung, beberapa orang perwakilan keluarga korban melakukan orasi yang berisi kekecewaan penuh terhadap penanganan Tragedi Kanjuruhan. Banyak dari mereka yang meneteskan air mata. Foto-foto dari korban Tragedi Kanjuruhan pun memenuhi titik aksi sembari dipegang erat oleh para keluarga.
Dalam orasi tersebut, 17 poin tuntutan dibacakan sebagai pernyataan sikap. Poin-poin tuntutan tersebut mendesak pihak-pihak terkait untuk segera menjalankan proses hukum yang adil, tuntas, transparan, dan bertanggung jawab. Pihak-pihak yang disebutkan antara lain ialah Presiden Joko Widodo, Kapolri, DPR-RI, KPAI, Komnas Perempuan, Komnas HAM, dan tentunya PSSI. Kementerian PUPR pun menjadi salah satu pihak yang didesak agar dapat menghentikan proyek renovasi Stadion Kanjuruhan. Ajakan solidaritas kepada seluruh Arek-Arek Malang, keluarga korban, mahasiswa, pelajar, dan buruh pun diserukan dalam pernyataan sikap tersebut.
Sebagai penutup dari aksi Peringatan Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan, massa aksi melakukan doa bersama tepat di depan Gate 13 untuk para korban. Terpampang jelas di sana foto-foto korban yang tertempel pada dinding dan di bawahnya dipenuhi oleh bunga-bunga yang dibawa oleh massa aksi. Doa bersama pun dipanjatkan di depan foto-foto tersebut.
Penulis: Laras Ciptaning Kinasih
Editor: Adila Amanda