AKSES SULIT TEMPAT PEDAGANG KAKI LIMA STADION KANJURUHAN PASCA RELOKASI

0

MALANG-KAV.10 Seluruh Pedagang kaki lima di area Stadion Kanjuruhan terpaksa direlokasi. Adanya relokasi tersebut disebabkan karena adanya proses renovasi stadion yang dimulai sekitar 2 minggu lalu. Relokasi pedagang kaki lima membuat mereka yang awalnya berjualan di halaman depan stadion bergeser ke bagian belakang stadion. 

“Iya,  (dulu, red.) di depan (halaman depan stadion, red.), terus sekarang nggak boleh, terus digeser (karena, red.) ada proyek, dipindah di belakang. Baru kemarin dipindah di sini,” tukas Ngadi, salah satu pedagang kaki lima yang direlokasi lapaknya. Ia mengungkapkan bahwa relokasi baru berjalan 2 hari saat ditemui Awak Kavling10 pada Minggu (1/10).

Ngadi juga mengungkapkan bahwa sebetulnya dia tidak setuju apabila relokasi dilakukan ke belakang stadion. Menurutnya, pemindahan ini membuat pengunjung semakin sepi karena pengunjung tidak mengetahui mengenai relokasi ini. Selain itu, menurutnya juga akses ke lokasi baru juga menyulitkan pelanggan. “Kalau di sini kan lebih ke dalam ya, lebih jauh. Ya takutnya pengunjung nggak mau gitu,” ungkapnya.

Hal ini juga diamini oleh Damani, pedagang yang juga mengalami relokasi. Ia mengungkap bahwa ia juga merasa lebih senang berjualan di tempat lama. Dia beralasan karena pelanggan lamanya banyak yang belum mengetahui mengenai relokasi pedagang ke tempat yang baru, sehingga pelanggannya mengira dirinya tidak berjualan.

Buntut panjang dari tragedi Kanjuruhan yang terjadi di malam 1 Oktober tahun lalu ini juga membuat pedagang kesulitan untuk mendapat pelanggan. Hal ini terjadi karena tidak adanya pertandingan di Stadion Kanjuruhan menyebabkan sangat berkurangnya pengunjung yang datang di areal stadion. Ngadi menjelaskan bahwa pengunjung yang datang hanya lah penduduk di sekitar stadion. “Karena nggak ada event, pengunjungnya sangat berkurang. Mungkin ada cuma pengunjung lokalan (sekitaran, red.) sini saja,” ungkap Ngadi. 

Penulis: Ahmad Ahsani Taqwiim
Kontributor: Lizana Aliya Benasti
Editor: Adila Amanda 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.