PENUGASAN PAPER MOB KURAS DANA MAHASISWA BARU, PANITIA: ITU KENDALI BISNIS PERCETAKAN
MALANG-KAV.10 Tepat tiga hari sebelum pelaksanaan RAJA Brawijaya Day-1, panitia menugaskan Arkana 61 (sebutan untuk mahasiswa baru UB 2023) untuk mencetak beberapa kertas guna keperluan pembuatan paper mob. Mendadaknya informasi yang diberikan oleh panitia membuat sejumlah percetakan ramai dikunjungi mahasiswa baru untuk keperluan paper mob tersebut.
Beberapa cuitan mahasiswa baru melalui Twitter menilai bahwa penugasan tersebut cukup memberatkan. Tak hanya karena mendadaknya informasi saja, tetapi juga berkaitan dengan besarnya dana yang dikeluarkan. Akun Twitter dengan nama pengguna @akunbuten menyebarkan tangkapan layar berisi percakapan ia dan temannya, bahwa temannya sudah mengeluarkan lebih dari Rp100.000 hanya untuk penugasan paper mob tersebut.
Menanggapi ramainya cuitan tersebut, panitia pelaksana Raja Brawijaya pun menuturkan bahwa mereka telah melakukan survei terlebih dahulu terkait harga kertas sebelum menugaskan mahasiswa baru dalam penugasan paper mob. “Dari (Divisi, red.) Acara, tuh, menghitung kira-kira total semua (kertas, red.) pun tidak sampai Rp50.000 gitu karena harga satu kertasnya itu sekitar Rp2.000-3.000,” tutur Fikri As’ad selaku CO Divisi Acara saat konferensi pers berlangsung pada Senin (14/8).
Tak hanya itu, Fikri dan panitia lain pun menduga bahwa ada strategi atau kepentingan bisnis dari pihak percetakan yang dengan sengaja menaikkan harga kertas karena tingginya minat pembelian. “Ternyata dengan jangka waktu segitu (mendadak, red.) banyak percetakan yang menaikkan harganya. Mungkin itu termasuk bisnis juga ya karena kami menyurvei tidak hanya di satu tempat, di situ kita menemukan dengan harga yang kita sebutkan tadi, tapi denger-denger kok harganya sampai beberapa ratus ribu, ya mungkin itu kendali bisnis dari percetakan-percetakan.”
Ketika disinggung perihal bertentangannya antara penugasan paper mob dengan Program UB Green Campus yang sedang gencar-gencarnya dicanangkan oleh UB, panitia menilai bahwa tidak ada yang salah dengan hal ini karena penugasan paper mob menjadi ajang selebrasi. “Memang terkait penugasan paper mob itu kita gunakan untuk selebrasi,” ungkap Puguh Ananta Putra selaku Ketua Pelaksana RAJA Brawijaya 2023.
Selain itu, panitia pun menjanjikan bahwa kertas yang digunakan untuk paper mob akan didaur ulang agar tidak menjadi sampah dan menjadikan hal tersebut sebagai salah satu rangkaian acara. Panitia akan menggaet pihak lain untuk turut bekerja sama mendaur ulang kertas-kertas paper mob tersebut. “Entah kita kerja sama dengan UB apa ya… Environment apa gitu namanya saya lupa. Artinya ada solusi alternatif agar hal tersebut tidak mencemari lingkungan,” tutur Puguh.
Penulis: Laras Ciptaning Kinasih
Kontributor: Oyuk Ivani Siagian
Editor: Adilah Diva Larasati