SERVER DATA UB DIRETAS, PELAKU AKAN DITINDAK TEGAS
MALANG-KAV.10 Jumat (9/9) aplikasi Gapura UB memberikan notifikasi peringatan kepada seluruh sivitas akademik Universitas Brawijaya untuk mengganti kata sandi akun-akun yang tertaut dengan Universitas Brawijaya.
Kabar ini cukup mengejutkan, terutama di kalangan antarmahasiswa. “Kaget dan panik juga saya sama teman-teman, kayak, kok bisa? Ini kan (suasananya, RED.) lagi ramai-ramainya juga ya soal hack-hack (peretasan data para pejabat negara oleh Bjorka, RED.), ini akun pribadi kita gitu, yang mana kita juga nggak tahu, kita udah kebobolan atau belum,” terang Shinta Putri, mahasiswa FISIP UB 2020.
Diketahui bahwa data yang pertama kali disebar tersalurkan via situs breached.to bertajuk ‘INDONESIA Data on the phone number of S1 alumni of Universitas Brawijaya in 2020’, Sabtu (3/9) silam. Adapun data yang diretas berupa NIM, PNIM, nama, angkatan, fakultas, jurusan, prodi, bahkan nomor handphone.
Kepala Sub Bagian Humas dan Kearsipan Universitas Brawijaya, Kotok Gurito mengaku pihak UB langsung menganalisis serta mengevaluasi sistem yang terlibat, terutama oleh pihak TIK UB. “Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak BSSN (Badan Siber dan Sandi Indonesia, RED.) untuk mengambil langkah pengamanan akun yang dimiliki UB,” tambahnya.
Untuk motif kasusnya sendiri, Kotok mengaku tidak tahu apa motif yang jelas di balik peretasan data mahasiswa dan alumnus UB. “Motifnya nggak tahu ya, nggak jelas, karena (kami, RED.) nggak sampai tahu motifnya apa, mungkin melakukan itu supaya viral aja, menjadi terkenal aja,” jelas Kotok.
Menurut Kotok, nantinya akan dilakukan sejumlah investigasi lanjutan dan pengambilan jalur hukum untuk pelaku dengan tuntutan kejahatan siber, karena melanggar Pasal 27 Undang-Undang ITE.
Meski begitu, Kotok masih belum bisa memberikan kepastian terkait kapan pihak TIK UB bisa memulihkan kembali keamanan sistem data yang sempat diretas, sehingga mahasiswa diimbau untuk mengganti kata sandi mereka dalam waktu dekat. “Untuk pengamanan akun itu memang salah satunya membuat password sesuai standar seperti menggunakan huruf kapital, ada angka, dan ada tanda baca yang macam-macam jumlahnya delapan digit,” tutupnya.
Belum selesai dengan kasus sebelumnya, pembobolan data mahasiswa terjadi lagi khususnya bagi para mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya pada (11/11). Kabar ini sempat heboh di sosial media TikTok dan Twitter.
Sejauh ini yang dilakukan oleh pihak kampus adalah memberikan pemberitahuan di halaman awal situs SIAM UB. Pemberitahuan tersebut diketahui menjadi imbauan tambahan setelah sebelumnya terdapat pengumuman bagi sivitas akademika UB yang belum melakukan pembaruan kata sandi akun UB masing-masing, maka akan dikenakan penonaktifan sementara akun yang bersangkutan.
Penulis: Alifiah Nurul Izzah
Kontributor: Jihan Nabila Yusmi, Anna An Nisaa
Editor: Moch. Fajar Izzul Haq