RESENSI FILM REVENGE


Oleh : Rani Harahap
Judul : Revenge
Tahun : 2018
Genre : Action, Thriller
Durasi : 1 jam 48 menit
Disutradai oleh : Coralie Fargeat
Penulis naskah : Coralie Fargeat
Pemain : Avant Strangel, Guillaume Bouchède, Kevin Janssens
Negara : Prancis
Stan dan Dimitri adalah teman Richard. Dan Richardlah yang membayar Jen sehingga teman-temannya tidak berhak atas Jen. Tapi Stan tidak bisa mengontrol “Joni Kecilnya” melihat hal tersebut, Richard meminta Jen untuk menyembunyikan narkotika paling kuat: Peyote dan masuk ke dalam villa, Jen menaruh benda itu di kalungnya. Keesokan harinya, usai mandi dan memakai celana dalam, Stan masuk dan menggoda Jen. Jen menolak dan Stan bertanya apa yang tidak disukai Jen dari dirinya? Kawan, ketika laki-laki mendengar kekurangan yang dimilikinya telah disebutkan oleh orang lain mereka sudah naik pitam, sehingga kita bisa menebak apa yang terjadi ketika itu disebutkan oleh perempuan. Jen adalah seorang tunasusila, yankee berambut pirang tanpa pengalaman membunuh. Ketika berusaha untuk melarikan diri sampai ke ujung jurang. Ketiga lelaki tersebut berhenti mengejar Jen dan memulai negosiasi namun Richard tiba-tiba mendorong Jen dan punggungnya tertusuk batang pohon yang kering dan tajam hingga menembus perut. Tapi sayang, kami (perempuan) terbiasa berdarah tiap bulan dan butuh lebih dari itu untuk membunuh seorang perempuan. Walau darah mengalir dimana-mana hingga mewarnai rambut pirangnya menjadi merah tubuh yang dikerumuni semut, ia masih bisa bernapas dan bergerak meraih korek lalu membakar pohon kering yang menusuknya agar batang pohon rapuh tersebut patah dan ia bisa melarikan diri.
Satu perempuan dengan usus berceceran melawan tiga pria dengan senjata lengkap, dua motor dan satu mobil Jeep. Sementara Dimitri mecelupkan kepala Jen berkali-kali ia juga menjelaskan bagaimana teknik berburu favoritnya, namun satu tangan Jen yang terbebas berpura-pura memegang rambut kemudian menggambil pisau di pinggang Dimitri dan menusuk kedua matanya berkali-kali. Jen pergi dengan senjata dan motor Dimitri. Namun alas, motor yang kendarai Jen mogok sehingga ia berjalan dan berkemah di goa. Di dalam tas hanya ada rokok dan bir kalengan, tapi ia harus bertahan hidup walau harus dengan bir dan batang pohon tersebut masih tertancap di perutnya. Kemudian dia ingat narkotika di kalungnya dan memakannya, efek halusinasinya sangat kuat hingga ia bisa menggores perutnya dan mencongkel batang tersebut dengan pisau tanpa rasa sakit. Perut yang berlubang dan bercucuran darah segar itu ditambal dengan kemasan kaleng yang telah bakar juga tanpa rasa sakit. Jen kemudian terbangun dengan tato baru di perutnya dari hasil cetakan kemasan kaleng “MEXICAN BEER” dan terukir Burung Elang tepat di bekas lukanya. Sementara harus kehilangan telinga akibat tertembak oleh Stan, ia berhasil menembak kepala Stan dan memiliki hiasan baru dimobilnya: otak manusia yang berceceran. Walau harus dihantam senjata oleh Richard, Jen berhasil mengeluarkan semua jenis usus Richard dan mewarnai dinding vila dengan warna merah darah Richard. “kau bisa pergi jika tidak melawanku, tapi kau memilih melawan. Perempuan selalu suka melawan” itulah kalimat richard sebelum ususnya bergelantungan
Kelebihan
Alur cerita yang cukup ringan sehingga mudah di tonton dalam suasana apapun. Beberapa adegan menunjukkan teknik bertahan hidup di gurun pasir, efek samping narkotika (ada yang menguntungkan dan merugikan, tapi aku disini tidak mempropagandakan agar kalian menggunakan anarkotika untuk bertahan hidup.) Sutradara juga tidak terkesan memanjakan pemeran utama dengan kemenangan mutlak di tiap adengannya karena Jen harus terluka sebelum menghabisi Dimitri, Stan dan Richard. Sutradara juga seolah mematahkan stigma “white trash” yang mana perempuan berambut pirang dan berkulit putih dianggap bodoh. Menunjukkan bahwa perempuan, terlepas dari warna rambutnya, aksen bicaranya hingga warna kulitnya memiliki kemampuan dan akan menggunakannya untuk melawan.
Kekurangan
Motif perburuan ala permainan video GTA yang membunuh kemudian mencuri perlengkapan dan kendaraan lawan kerkesan sangat sering ditemukan dalam film dan game manapun sehingga tidak memberi kesan spesial pada film ini.